Pada Hari Perempuan Internasional, Israel masih menahan 21 perempuan Palestina yang menjadi sasaran kejahatan sistematis dan terorganisasi di penjara-penjara Israel dan pusat-pusat interogasi. Pelanggaran ini telah meningkat sejak awal genosida Israel di Gaza pada Oktober 2023, yang menandai fase paling mematikan dalam sejarah rakyat Palestina.
Komisi Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan Palestina dan Masyarakat Tawanan Palestina menguraikan isu-isu kunci yang berkaitan dengan kondisi penahanan perempuan Palestina di penjara-penjara Israel dalam laporan bersama yang menandai Hari Perempuan Internasional.
Laporan itu menggarisbawahi bahwa semua bentuk pelecehan yang dihadapi oleh perempuan tawanan meliputi berbagai tingkat penyiksaan, seperti kelaparan, pengabaian medis sistematis, serangan seksual, penggerebekan berulang terhadap sel-sel mereka, pencurian, perampasan, dan penyiksaan psikologis sejak saat penangkapan mereka.
Laporan itu lebih lanjut menekankan bahwa penargetan perempuan, termasuk meluasnya praktik penahanan, bukanlah fase yang luar biasa, melainkan praktik yang sedang dan terus berlangsung. Perubahan yang paling signifikan terletak pada tingkat kejahatan yang dilakukan terhadap mereka.
Sejak Oktober 2023, lembaga advokasi tawanan telah mendokumentasikan 490 kasus penahanan perempuan, termasuk anak di bawah umur. Ini termasuk perempuan yang ditahan di Tepi Barat, Al-Quds, dan mereka yang berasal dari tanah yang dijajah tahun 1948. Sementara itu, jumlah pasti perempuan yang ditangkap dari Gaza masih belum jelas.
Menurut laporan tersebut, di antara para tawanan adalah dua anak perempuan–salah satunya baru berusia 12 tahun, 12 ibu, satu ibu hamil di bulan ketiga, dua tahanan administratif, enam guru, seorang jurnalis yang merupakan mahasiswa media, dan beberapa tawanan yang sakit, termasuk satu yang menderita kanker. Selain itu, dua perempuan telah ditahan sejak sebelum 7 Oktober 2023, dan Israel menolak untuk memasukkan mereka dalam kesepakatan pertukaran tawanan.
Sumber: https://english.wafa.ps
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini