Serangan udara Israel kembali mengguncang Jalur Gaza, membunuh sedikitnya 44 orang dalam serangkaian serangan di berbagai lokasi, menurut otoritas kesehatan setempat. Salah satu serangan paling mematikan terjadi di Jabalia, Gaza utara, ketika dua rudal Israel menghantam kantor polisi yang terletak di dekat pasar. Sedikitnya 10 orang terbunuh dan puluhan lainnya terluka dalam serangan tersebut. Identitas korban hingga kini belum sepenuhnya teridentifikasi.
Militer Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan pusat komando Hamas dan kelompok Jihad Islam yang disebut digunakan untuk merencanakan dan melancarkan serangan terhadap pasukan Israel. Mereka menuduh kelompok bersenjata Palestina menggunakan infrastruktur sipil untuk tujuan militer, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Hamas.
Selain serangan di Jabalia, otoritas kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 34 warga lainnya terbunuh dalam serangan udara di wilayah lain di Gaza, menjadikan total korban jiwa hari itu mencapai 44 orang.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa Rumah Sakit Anak Durra di Gaza City tidak lagi beroperasi setelah serangan Israel merusak bagian atas bangunan, termasuk unit perawatan intensif dan sistem panel surya rumah sakit. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, dan pihak militer Israel belum memberikan komentar.
Sejak gencatan senjata yang sempat berlaku pada Januari 2025 runtuh pada 18 Maret, Israel kembali melanjutkan agresinya di Gaza. Lebih dari 1.900 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan terbaru sejak Maret, mayoritas adalah warga sipil, dan ratusan ribu lainnya terpaksa mengungsi.
Secara keseluruhan, sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023, pasukan pendudukan Israel telah membunuh hampir 51.400 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut data otoritas kesehatan Gaza.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com/20250424-israel-strikes-gaza-police-station-killing-10/