The Human Center for Democracy and Rights (The Center) mengatakan bahwa mereka telah memantau adanya peningkatan serangan dari pemukim Israel terhadap warga Palestina di wilayah Palestina-yang-diduduki (the occupied Palestinian territories/oPt) selama Januari 2021.
Para pemukim yang melakukan 51 serangan terhadap warga Palestina, berdasar pada pengumuman pemerintah Israel mengenai 4 rencana ekspansi permukiman dengan menyita ribuan dunam untuk membangun unit dan permukiman.
Baca juga: Kepedihan Warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Selama 2020
The Center melaporkan bahwa pasukan Israel telah menghancurkan 93 rumah dan fasilitas, mengeluarkan 223 pemberitahuan, termasuk perintah kepada Nizam Abu Ramzou (seorang warga Palestina) untuk mengevakuasi rumahnya yang berada di lingkungan Batn al-Hawa di kota Silwan. Hal ini guna menunjukkan pada 78 keluarga di lingkungan itu bahwa risiko penggusuran bisa terjadi setiap saat untuk mewujudkan ekpansi pemukiman.
Mereka juga memantau aktivitas pasukan Israel yang melakukan pendudukan di situs arkeologi “Khan al-Laban” yang berada di selatan Nablus. Wilayah ini terus-menerus diserang oleh pemukim dengan tujuan untuk merebutnya. Selain itu, The Center juga memantau pasukan yang mengawasi situs arkeologi Sebastia dan memperketat langkah-langkah preventif di dalamnya untuk menghalau kemungkinan serbuan dari para pemukim.
Baca juga: Terusir Lagi, Kisah Keluarga Palestina yang Tinggal di Gua
The Center meminta komunitas internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk turut campur tangan guna menghentikan kejahatan para pemukim, menghentikan kebijakan pembongkaran rasis, dan melindungi orang-orang Palestina dari rasisme yang dilakukan oleh penjajah.
Sumber: Safa
***
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar Program Bantuan Adara untuk Palestina.
Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.