Lebih dari 70 persen sekolah di Jalur Gaza telah menjadi sasaran langsung serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, menurut Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Senin (14/04). Sekitar 88 persen sekolah di wilayah tersebut kini memerlukan rekonstruksi total atau rehabilitasi besar-besaran.
Kerusakan ini mencakup 162 sekolah UNRWA yang sebelumnya melayani ratusan ribu anak laki-laki dan perempuan. UNRWA menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas nasib anak-anak Gaza yang kini mengungsi, mengalami trauma, kehilangan nyawa, serta hak atas pendidikan akibat serangan Israel yang terus berlangsung selama lebih dari satu setengah tahun.
“Pendidikan di Gaza merupakan korban perang,” tegas UNRWA.
Serangan mematikan kembali dilancarkan oleh militer Israel pada 18 Maret 2025, menghancurkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan yang sempat berlaku sejak Januari. Sementara itu, pada 28 Oktober 2024, Knesset Israel meloloskan undang-undang yang melarang UNRWA beroperasi di Gaza, Tepi Barat, dan Al-Quds bagian timur (Yerusalem Timur).
Sejak awal agresi, hampir 51.000 warga Palestina—mayoritas perempuan dan anak-anak—telah terbunuh dalam serangan brutal Israel. Atas tindakannya, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang di Gaza.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini