Pada Jumat (11/4), otoritas Israel melarang Syekh Muhammad Salim, khatib Masjid Al-Aqsa, untuk memasuki kompleks masjid selama tujuh hari. Larangan ini dikeluarkan setelah dalam khutbah Jumat-nya, Syekh Muhammad mengecam genosida Israel di Gaza yang telah membunuh hampir 51.000 warga Palestina dan menjadikan wilayah itu hampir tak layak huni. Ia sempat ditangkap dan diinterogasi oleh polisi Israel di Al-Quds bagian timur (Yerusalem Timur) sebelum akhirnya dibebaskan.
Seorang pejabat dari Departemen Wakaf Islam yang mengelola Masjid Al-Aqsa mengatakan bahwa larangan ini kemungkinan besar akan diperpanjang. Sebelumnya, Israel juga pernah melarang tokoh agama lainnya, seperti Syekh Ikrima Sabri, karena kritik kerasnya terhadap pendudukan Israel.
Pada saat yang sama, ancaman terhadap Masjid Al-Aqsa terus meningkat. Pejabat senior Hamas, Haroun Nasiruddin, memperingatkan adanya upaya terang-terangan dari kelompok ekstremis Yahudi untuk melakukan ritual penyembelihan hewan kurban di dalam atau sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa selama libur Paskah Yahudi.
Nasiruddin menyebut tindakan ini sebagai provokasi terang-terangan terhadap umat Islam dan sebagai upaya sistematis untuk mencemari situs suci tersebut dan memicu konflik agama. Ia menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan tinggal diam terhadap upaya penodaan Masjid Al-Aqsa dan bahwa segala bentuk perlawanan akan menjadi benteng kokoh dalam menaggapi pendudukan Israel.
Ia juga menyerukan rakyat Palestina di Al-Quds (Yerusalem) dan wilayah Palestina 1948 untuk melindungi Masjid Al-Aqsa, serta mendesak dunia Arab serta umat Islam agar memikul tanggung jawab agama dalam membela tempat suci tersebut.
Masjid Al-Aqsa tetap menjadi titik sentral konflik, simbol perjuangan, dan garis merah bagi rakyat Palestina yang tidak akan pernah diterima untuk dilanggar.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini