Komisi Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan Palestina serta Asosiasi Addameer untuk Hak Asasi Manusia di Gaza mengungkapkan berbagai bentuk pelanggaran serius yang dialami para tawanan Palestina di penjara-penjara Israel, termasuk perlakuan tidak manusiawi, makanan tak layak konsumsi, hingga penyiksaan yang berujung kematian.
Di Penjara Megiddo, sejumlah tawanan mengalami gangguan kesehatan serius setelah sengaja diberi makanan basi, termasuk telur kadaluarsa, oleh pihak administrasi penjara. Akibatnya, para tawanan mengalami sakit perut, diare, muntah, dan demam tinggi, namun tidak mendapat penanganan medis apa pun. Selain itu, mereka juga mengalami kekerasan dari satuan khusus Israel yang menyerbu sel-sel penjara pada malam hari dan menyemprotkan gas merica tanpa alasan yang jelas.
Tawanan yang menyuarakan keberatan atas perlakuan ini kerap menjadi sasaran pemukulan. Berdasarkan kesaksian para tawanan kepada pengacara Komisi, tindakan brutal seperti ini terjadi hampir setiap sepuluh hari.
Hingga awal April 2025, jumlah tawanan Palestina di penjara-penjara Israel telah melebihi 9.900 orang, termasuk sedikitnya 400 anak-anak, 27 perempuan, dan 3.498 tawanan administratif. Sebanyak 1.747 tawanan asal Gaza dikategorikan secara sepihak oleh Israel sebagai “kombatan ilegal”, belum termasuk mereka yang berada di kamp-kamp militer.
Lebih lanjut, Asosiasi Addameer melaporkan bahwa Khalil Ahmed Haneyya (35 tahun), seorang tawanan asal Gaza, meninggal dunia di Penjara Negev setelah mengalami penyiksaan berat oleh sipir penjara Israel. Haneyya diculik oleh pasukan Israel dari sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat perlindungan pengungsi di Gaza pada 21 Desember 2023. Ia meninggalkan seorang istri dan empat anak.
Dengan kematian Haneyya, jumlah tawanan Palestina yang gugur di penjara Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 66 orang, termasuk 44 dari Gaza. Addameer menambahkan bahwa masih ada puluhan tawanan lain yang dilaporkan meninggal atau dibunuh di tempat tanpa informasi resmi dari pihak Israel.
Kasus-kasus ini mencerminkan pola penyiksaan sistematis dan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia yang terus dilakukan Israel terhadap tawanan Palestina, yang menuntut perhatian dan tindakan serius dari komunitas internasional.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini