Menurut Anda, negara mana yang memiliki tingkat buta huruf terendah? Bukan negara-negara Eropa maupun negara maju, faktanya Palestina tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat buta huruf yang sangat rendah di dunia. Pada Kamis (6/9), Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) mempublikasikan data resmi mengenai tingkat buta huruf di Palestina. PCBS mengungkapkan bahwa tingkat buta huruf di Palestina telah turun sebesar 84 persen selama dua dekade terakhir. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri, mengingat kondisi penduduk Palestina yang tidak mudah akibat penyerangan dan blokade Israel yang semakin parah beberapa waktu belakangan ini.
PCBS menguraikan bahwa telah terjadi penurunan angka buta huruf secara signifikan sejak tahun 1997. Angka buta huruf penduduk Palestina berusia 15 tahun keatas yang tadinya sebesar 13,9 persen pada tahun 1997, turun drastis menjadi hanya 2,2 persen pada tahun 2022. Menurut data dari Galilee Association, Rikaz, tingkat buta huruf di kalangan penduduk Palestina berusia 15 tahun ke atas di wilayah Palestina yang dijajah tahun 1948 (Israel) berjumlah 3,6 persen pada tahun 2017.
“Tingkat buta huruf di kalangan laki-laki Palestina (berusia 15 tahun ke atas) di Palestina turun selama periode 1997-2021 dari 7,8 persen pada tahun 1997 menjadi 1,2 persen pada tahun 2021. Sedangkan di kalangan perempuan, pada periode yang sama jumlahnya menurun dari 20,3 persen menjadi 3,5 persen,” kata PCBS. “Di Tepi Barat, angka buta huruf turun dari 14,1 persen pada tahun 1997 menjadi 2,5 persen pada tahun 2021, sementara di Jalur Gaza yang diblokade, angkanya turun dari 13,7 persen pada tahun 1997 menjadi 2,0 persen pada tahun 2021.”
PCBS menunjukkan bahwa lebih dari separuh penduduk yang buta huruf adalah orang lanjut usia. Orang yang berusia 65 tahun ke atas tercatat sebagai penduduk dengan tingkat buta huruf tertinggi; sedangkan kelompok usia produktif antara 30 hingga 44 tahun mencatat angka terendah. Menurut data resmi, sekitar 51.000 orang yang buta huruf tinggal di perkotaan, sedangkan angka buta huruf di pedesaan adalah 2,9 persen, setara dengan sekitar 15.000 orang. Selain itu, mereka juga mengungkapkan angka buta huruf di pengungsian yaitu sebesar 2,3 persen atau sekitar 6.000 orang.
Menurut Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO), buta huruf didefinisikan sebagai seseorang yang tidak mampu membaca dan menulis, serta memahami pernyataan singkat sederhana tentang kehidupan sehari-hari. Data buta huruf ini dirilis dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional yang jatuh pada 8 September setiap tahunnya. Penetapan hari tersebut dideklarasikan pada Sidang Umum UNESCO ke-14 pada tanggal 26 Oktober 1966 dan terus diperingati hingga hari ini untuk menyuarakan kepedulian terhadap tingkat buta huruf di seluruh dunia.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها