Setelah penahanan selama 4 hari, pengadilan Israel hari Senin (10/3) menempatkan status seorang gadis Palestina berusia 12 tahun dari Al-Quds (Yerusalem) sebagai tahanan rumah selama satu bulan dan mengenakan denda 3.000 shekel (sekitar US$ 800), kata Pusat Informasi Palestina.
Tuqa Ghazzawi ditahan selama empat hari setelah pasukan Israel menemukan slogan-slogan yang mendukung perlawanan Palestina tertulis di buku catatan sekolahnya. Israel kemudian mengklaim gadis tersebut menempelkan kertas bertuliskan “hasutan” di kendaraan polisi.
Tuqa, yang berasal dari lingkungan Al-Thawri di Silwan, selatan Masjid Al-Aqsa, dibawa pergi pada 6 Maret saat dalam perjalanan pulang dari sekolah, meski dia hanyalah seorang siswa kelas tujuh. Dia dibawa ke pengadilan pada Jumat pagi, dan penahanannya diperpanjang sampai hari Senin.
Polisi Israel mengatakan bahwa mereka menangkap anak itu setelah menghentikannya di Kota Tua Al-Quds (Yerusalem). Polisi menggeledah tasnya, dan menemukan “slogan yang mendukung Hamas.” Gadis itu juga dituding menempelkan kertas di atas kendaraan polisi, bertuliskan “Kami akan menang atau mati” dan “Kemenangan adalah dari Tuhan dan pembebasan sudah dekat”, tambah polisi Israel.
Ayah Tuqa, Khalil Ghazzawi, juga sempat ditahan dan diinterogasi selama beberapa jam, tetapi ia kemudian dibebaskan.
Sumber: https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini