“Satu hal yang harus kita yakini bersama bahwa, gencatan senjata bukan akhir perjuangan Palestina. Gencatan senjata adalah langkah awal, namun perjuangan kita semua belum selesai sampai Palestina meraih kemerdekaannya. Selama kemerdekaan itu belum didapatkan, maka pastikan bahwa mata, hati, badan, gerak dan langkah kita harus tetap selalu tertuju pada Palestina.” Ucap Maryam Rachmayani, Direktur Utama Adara Relief Intenrational dalam webinar bertajuk ‘Gencatan Senjata Bukan Akhir Perjuangan Palestina.
Bangun Kembali Gaza
Mengawali rekonstruksi Bangun Kembali Gaza, Masjid dan sekolah darurat menjadi dua fokus pembangunan awal bagi Adara. Mengapa? Seperti Rasulullah saw menjadikan masjid sebagai pusat peradaban, demikian pula Adara meyakini bahwa masjid dapat menjadi pembangkit semangat dalam jiwa masyarakat Gaza. Sedangkan sekolah merupakan pusat peradaban yang akan membangun generasi cemerlang di esok hari.
Bagi Adara, sebagaimana masjid merupakan batu pertama dan menjiwai peradaban umat, pembangunan masjid di Gaza akan menjadi langkah berkah menyambut fajar baru Gaza. Berjalan seiring dengan pembangunan sekolah yang akan senantiasa menjadi perhatian utama kita untuk memastikan SDM Palestina yang berkualitas membangun dan menjaga Masjidil Aqsa dan sekelilingnya.
Warga Gaza berduyun-duyun menghadiri salat Jum’at pertama di Masjid Sahabat Adara
Masjid Sahabat Adara
Inilah dia Masjid Sahabat Adara, berdiri sejak 15 November 2024 masjid ini langsung digunakan untuk salat Jum’at berjamaah. Masjid Sahabat Adara laksana oasis di tengah pedihnya penderitaan rakyat Gaza. Begitu adzan berkumandang warga berbondong-bondong mencari sumber suara, betapa bahagianya mereka saat mereka dapati sebuah masjid telah berdiri di tengah lingkungannya. Siang itu juga aktivitas kelas (halaqah) al Quran langsung diadakan bagi 600 penghafal al Quran di sekitarnya.
“Masjid Sahabat Adara dibangun di atas tanah seluas 200 meter persegi, di wilayah Deir Balah, Gaza Tengah. Kapasitas masjid mampu menampung hingga 20.000 jamaah setiap harinya,” jelas Nurul Fitriani, ketua Divisi Penyaluran Adara Relief International.
Masjid Sahabat Adara terletak dekat dengan Rumah Sakit Yafa, masjid ini memiliki peran penting bagi para tenaga medis yang bekerja di sana. Bagi mereka, masjid bukan hanya sekadar tempat ibadah, ia juga tempat bagi mereka untuk menyegarkan jiwa, dan menguatkan spiritualitas dalam menghadapi masa-masa sulit.

Sekolah Darurat untuk Gaza
Tak hanya masjid, Adara juga mendirikan sekolah darurat bagi siswa/i Gaza untuk mengejar ketertinggalan satu tahun ajaran kemarin. Sekolah Darurat ini berdiri di wilayah As-Shabrah, Kota Gaza. Dibangun sejak awal Agustus 2024, sekolah ini mampu menampung hingga 300 murid.


70% sekolah di Gaza hancur akibat scholasticide yang dilancarkan Israel, sebagian lainnya beralih fungsi menjadi kamp pengungsian. Meski demikian, semangat belajar anak-anak Gaza tetap tinggi. Oleh karena itu, guna mendukung anak Gaza kembali meraih asa dan membangun kembali impian, Adara mendirikan sekolah darurat. Tak hanya kegiatan belajar mengajar, pengadaan seragam baru dan makan siang untuk siswa juga dihadirkan dalam program ini. Terima kasih Sahabat Adara, mari bersama bahu membahu untuk Bangun Kembali Gaza.


Sahabat, Bangun Kembali Gaza bukanlah hal yang mudah. Kami memerlukan dukungan dan sokongan, mari bersama kita gotong-royong Bangun Kembali Gaza.
Sahabat dapat berkontribusi melalui: