GAZA – Jumat 15 November 2024, untuk pertama kalinya Adara mendirikan masjid di Gaza yang dinamakan dengan Masjid Sahabat Adara. Masjid ini dibangun di atas tanah seluas 200 meter persegi yang berada di wilayah Deir Balah, Gaza Tengah. Kapasitas masjid mampu menampung hingga 20.000 jamaah.
Tempat ibadah menjadi salah satu tempat penting bagi berlangsungnya pendidikan informal bagi masyarakat Gaza. Masjid, khususnya, merupakan pusat pembelajaran Al-Quran dan ilmu-ilmu keislaman. Penghancuran masjid tidak hanya diterjemahkan sebagai penghancuran terhadap tempat peribadatan yang dijamin keamanannya oleh hukum internasional, tetapi juga sebagai upaya penghancuran nilai-nilai religius penduduk Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023 penjajah Zionis Israel telah menghancurkan lebih dari 1.000 masjid di Jalur Gaza. “Rekonstruksi masjid-masjid ini akan menelan biaya sekitar $500 juta,” kata Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza dalam sebuah pernyataan. Menurut kementerian, lebih dari 100 pendakwah juga telah terbunuh dalam serangan mematikan Israel di wilayah Gaza.
Banyaknya masjid yang hancur membuat warga Gaza tidak bisa melaksanakan ibadah sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, Adara hadir menjawab kebutuhan tersebut. Maka di awal bulan November, Adara mengirimkan bantuan untuk pembangunan masjid darurat di salah satu kamp pengunsian di Jalur Gaza tepatnya di Deir Balah, Gaza Tengah. Deir Balah adalah wilayah yang terletak di bagian tengah Gaza, yang saat ini menampung lebih dari satu juta pengungsi.
Lokasi pembangunan Masjid Sahabat Adara ini cukup strategis, yaitu terletak di bagian barat Rumah Sakit Yafa dan berdekatan dengan Masjid Al-Bukhari yang kondisinya saat ini hampir rubuh akibat agresi penjajah Israel. Selain itu, masjid juga terletak di area yang padat oleh tenda-tenda pengungsian yang menampung sekitar 8.000 keluarga.
Masjid Sahabat Adara dibangun di atas tanah seluas 200 meter persegi dilengkapi dengan satu kamar mandi. Di bagian dalam Masjid juga dilengkapi dengan karpet yang nyaman untuk shalat, lemari untuk tempat Al-Quran dan sound system. Kapasitas Masjid Sahabat Adara mampu menampung kurang lebih 400 jamaah setiap waktu shalat, jika diakumulasikan yaitu sekitar 20.000 jamaah setiap harinya.
Keberadaan Masjid Sahabat Adara yang terletak dekat dengan Rumah Sakit Yafa, memainkan peran penting bagi para tenaga medis yang bekerja di sana. Bagi mereka masjid bukan hanya sekadar tempat ibadah semata, tetapi juga sebagai tempat mereka menyegarkan jiwa, dan menguatkan spritualitas agama.
Sejak masjid ini selesai dibangun pada hari Jumat, 15 November lalu, untuk pertama kalinya warga Gaza yang berada di sekitar lokasi melaksanakan shalat Jumat di masjid tersebut. Selain digunakan sebagai tempat shalat, Masjid Sahabat Adara juga difungsikan untuk kegiatan halaqah-halaqah Al-Quran. Halaqah-halaqah Al-Quran tidak hanya diikuti oleh anak-anak tetapi juga para orang tua. Jumlah mereka mencapai 600 orang, setiap harinya mereka meramaikan masjid dan menghabiskan waktu dengan menghafal dan mempelajari Al-Quran.
Alhamdulillah kebahagian tiada tara bisa kembali menyaksikan pemandangan seperti ini di Gaza. Dimana masjid-masjid penuh sesak oleh jamaah shalat dan orang-orang yang ingin menghafal Al-Quran, serta belajar agama.
Suasana shalat Jumat di Masjid Sahabat Adara.
Kegiatan menghafal Al-Quran di Masjid Sahabat Adara.
Terima kasih Sahabat Adara dan seluruh masyarakat yang telah mengirimkan bantuan untuk warga Palestina melalui Adara Relief International. Adara terus mengajak masyarakat Indonesia untuk bergerak menggalang dukungan dan donasi sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meringankan beban warga Palestina di tengah krisis kemanusiaan hingga mereka dapat bangkit kembali.