Jakarta–Adara hadir dalam Silaturahmi Kemanusiaan MUI bersama para tokoh lintas agama, ormas dan lembaga kemanusiaan. Dalam pertemuan ini, kita kembalii diingatkan bahwa sebagai seorang muslim, kit atidak boleh lengah dan terus mengedukasi diri. Sepertiga dari Al-Quran bercerita tentang Baitul Maqdis, dan ayat-ayat Maqdisy ini turun di Makkah (makiyyah), yang juga memiliki makna bahwa ayat Baitul Maqdis erat kaitannya dengan aqidah. Maka ia adalah hal penting yang harus kita jaga.
Wacana yang dilemparkan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 penduduk Gaza ke Indonesia sempat memantik perdebatan. Beberapa persatuan umat beragama sepakat menilai wacana tersebut agar ditinjau ulang. “Karena itu sungguh penting untuk menyampaikan pandangan dan sikap kepada Presiden agar isu evakuasi ini dikaji secara mendalam agar juga tidak kontraproduktif bagi kepentingan nasional,” kata Sudarnoto.

Pada kesempatan ini MUI memberikan waktu bagi para peserta untuk memberikan masukan dan saran mengenai rencana dan dapat dieksekusi dalam waktu dekat–tentunya berkaitan dengan kondisi Gaza dan Palestina hari ini.
Dalam kesempatan ini pula, dr. Sarbini Abdul Murad, selaku presidium Mer-C menyatakan, “Kita harus memberikan saran secara langsung kepada presiden mengenai evakuasi–1000 korban luka yang ia sarankan, kita perlu membantu beliau memberikan gerakan yg strategis mengenai langkah yang lebih tepat bagi Indonesia saat ini dari segi kemanusiaan. Karena mengevakuasi berarti relokasi, hal ini dinilai dari mudahnya pelaksanaan evakuasi hari ini. Dulu, untuk mengevakuasi korban itu sulit sekali dan sekarang mudah. Ini adalah salah satu cara Zionis mengosongkan Gaza.”

“Tidak konsistennya warga Indonesia ketika membahas Palestina. Ini adalah dampak terhadap pembatasan di dunia maya. Bagaimana akun-akun besar pro-Palestina terus dibatasi bahkan dihapus.” Menurut Husein Gaza selain fokus pada bantuan, konsistensi adalah hal penting lainnya. Maka pembatasan yang ada hari ini sangat memengaruhi informasi yang masuk, Indonesia perlu memberikan desakan kepada Meta–dan Tiktok, untuk tidak membatasi akun-akun pro Palestina.
“Hari ini kita lihat bagaimana pemerintah mengambil jalan sendiri, dan lembaga jalan sendiri, padahal pemerintah juga tidak mengetahui apa yang terjadi hari ini. Karenanya, MUI perlu menyampaikan kepada Presiden Prabowo bahwa apa yg beliau inginkan berbeda dengan harapan kami di lapangan.” Abdillah Onim turut memberikan masukan.
Pada pertemuan ini hadir pula tokoh-tokoh lintas agama, Pendeta Joan Kristiantoro (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) menyatakan, “Kami telah mengeluarkan pernyataan sikap bagi gereja maupun masyarakat luas, bahwa kami mendukung pemberhentian perang dan kekerasan di Gaza. Kami menyadari bahwa Gaza dan Tepi Barat adalah teritori bukan hanya Islam tapi juga agama lain, dan sampai saat ini PGII konsisten mendukung penghentian perang dan Gaza dan Tepi Barat adalah milik warga Palestina.” Ia melanjutkan, “Mengenai relokasi, gagasan ini didasari oleh niat baik dan welas asih namin demikian menurut kami gagasan ini masih perlu pengkajian yang mendalam. Karena ada prinsip HAM dan hukum internasional yg harus diperhatikan dan dipatuhi serta konsekuensi yang perlu diperhitungkan. Relokasi bukanlah solusi permanen.”
KRHT Astono Chandra Dana, perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia turut mendukung pernyataan pendeta Joan, “Kami menuetujui perkataan pendeta mengenai pengkajian dalam, dikhawatirkan jika tanpa pengkajian yang dalam maka akan terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan. Perlu adanya pembahasan bersama agar itukad baik kita tercermin melalui sikap.Kami mendukung langkah-langkah Majelis Ulama dan ikut serta dalam menyelesaikan Bencana Kemanusiaan yang ada di Palestina.”

“Mengenai Gaza kami tidak terlibat langsung namun kami harapkan dengan adanya pertemuan ini kami lebih terupdate.” Erwin Tjioe Wakil Sekretaris Jenderal PP Permabudhi membuka pernyataannya, “Lobha, dosa, dan moha dalam ajaran Buddha adalah tiga akar kejahatan (akusalamūla) yang merupakan sumber utama dari tindakan buruk. Lobha berarti keserakahan atau nafsu yang berlebihan, dosa berarti kebencian atau kemarahan, dan moha berarti kebodohan batin atau delusi. Semoga semua makhluk hidup berbahagia, berlaku untuk siapapun di manapun. Kami bersedia berkolaborasi dengan MUI dalam isu Gaza.” Tutupnya.
Baca juga: Ramadan: 35 Ribu Bantuan untuk Palestina, 450 Titik Edukasi di Indonesia
“Keadilan harus menjadi dasar, bahkan adil disebutkan dua kali dalam Pancasila. Langkah kita tidak akan optimal jika hanya perorang, sedangakan yang kita lawan adalah raksasa dunia. Kami menyarankan kepada MUI untuk menggali lebih dalam mengenai hal ini dan disarikan dalam bentuk usulan yang disampaikan kepada Presiden Prabowo. Kemudian dorong beliau untuk maju membela Palestina untuk berdiri bersama-sama menghentikan genosida dalam jangka panjang kemerdekaan Palestina.” Budi Santoso Ketum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) membagikan pemikirannya mengenai kondisi Gaza hari ini.
Baca juga Hari Tawanan Palestina : Kisah Kehidupan Tawanan yang Terhenti di Balik Jeruji Penjara Israel
Kegiatan ini ditutup oleh desakan perwakilan ormas Islam dengan mengingat kembali mengenai Shahifah Ukhuwah MUI yang telah disepakati dan disampaikan kepada Presiden Jokowi pada periode lalu dan akan disampaikan kembali kepada Presiden Prabowo, “Bahwa masih terdapat penjajahan terhadap bangsa dan pendudukan berbagai wilayah belahan dunia yang menimbulkan penderitaan dan kerusakan yang luar biasa masifnya, termasuk di Palestina. Atas dasar itu, kami terus aktif memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan mendukung langkah-langkah politik luar negeri yang bebas aktif, diplomasi dan bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia untuk kemaslahatan dan kemerdekaan bangsa dan negara Palestina.”