Adara — Sabtu 2 November 2024, bertepatan dengan 107 tahun peringatan peristiwa Balfour, Adara menyelenggarakan webinar bertema serupa. Kegiatan ini diisi dengan kajian oleh Syekh Muhammad Said Bakr Hasan, syekh Palestina peraih gelar doktor hadits di Universitas Ilmu Islam Internasional Yordan.
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Ibu Maryam Rachmayani selaku direktur utama Adara Relief International, “Penderitaan rakyat Palestina tidak dimulai sejak 7 Oktober. Tidak pula sejak 1948, ketika peristiwa Nakba terjadi yang menyebabkan lebih dari 800.000 orang Palestina terusir.” Maryam membuka pertemuan malam hari ini dengan fakta realita Palestina, “Malapetaka terhadap Palestina telah dimulai sejak tahun 1917, saat Inggris secara sepihak mengeluarkan ‘Deklarasi Balfour’ yang menjadikan tanah Palestina sebagai Home Nation atau Rumah Nasional bagi bangsa Yahudi.”
Dr. Muhammad Said membuka pemaparannya dengan mengulas isi deklarasi Balfour, “Tepat pada hari ini pada 2 November 1917 terdapat peristiwa yang begitu kelam bagi rakyat Palestina. Pada saat itu pemerintah Inggris menuliskan surat kepada salah satu pemuka Zionis bernama Rothschild. Inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya Deklarasi Balfour, Balfour merupakan Menteri Luar Negeri Inggris saat itu. Isi deklarasinya merupakan untaian terima kasih dan wasiat sebuah janji bagi orang Yahudi Tanah Air Yahudi di atas tanah Palestina.”
Baca juga Refleksi Satu Tahun Agresi, Apa Langkah Selanjutnya untuk Pembebasan Al-Quds?
“Isi perjanjian Balfour hanya terdapat dua baris, yaitu Inggris menjanjikan tanah Palestina bagi Zionis, dan Inggris akan membantu Zionis mengambil tanah itu dan tinggal di atasnya.” Inilah pintu utama penderitaan rakyat Palestina yang berkepanjangan. Sebab Inggris berjanji bahwa mereka akan terus mengupayakan perebutan tanah itu untuk Zionis.
Dr. Muhammad Said juga menjelaskan bahwa, Gaza sudah memberikan apapun yang mereka punya, harta mereka jiwa mereka. Maka saat ini apa yang bisa kita berikan bagi mereka? Terdapat 6 hal yang dapat kita lakukan untuk Gaza dan Palestina, pertama berikan do’a terbaik kita. Yang kedua, ikuti terus berita mengenai Palestina, bisa melalui telegram dan website Adara, jangan lupa untuk menyebarkan informasi-informasi ini. Yang ketiga, mendidik generasi yang mencintai tanah Palestina. Yang keempat, boikot seluruh produk yang terafiliasi dengan Zionis, jangan sampai kita menjadi salah satu pihak yang menormalisasi. Yang kelima ialah optimis bahwa janji Allah akan datang, bahwa kemenangan itu dekat. Terakhir, berjuang dengan donasi.
Kegiatan ini juga diwarnai dengan agenda nonton bareng dan review film Balfour oleh Fitriyah Nur Fadilah, ketua divisi Research and Development Adara Relief International.
Fitriyah memberikan penjelasan mengenai “Legalisasi” Penjajahan palestina di Bawah Deklarasi Balfour, “Dalam hukum internasional tidak dilegalkan bagi penjajah untuk memberikan barang curiannya kepada orang lain, dalam hal ini memberikan tanah Palestina kepada Zionis.” Fitriyah juga menjabarkan bahwa dampak besar deklarasi Balfour hingga tahun 2023 adalah, bercokolnya 9 juta lebih populasi Yahudi di Palestina dari total 14,7 juta Yahudi di seluruh dunia.
Kegiatan yang dihadiri oleh 538 peserta ini meraih atensi yang luar biasa, para peserta terus aktif menyimak pemaparan dan memberikan pertanyaan hingga akhir kegiatan berlangsung. Kegiatan ditutup dengan bundling donasi yang nantinya akan disalurkan melalui program Bantuan Darurat dari Sahabat Adara.