Israel dan kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza yang terkepung telah menyetujui gencatan senjata pada Rabu pagi (3/5) setelah serangan udara Israel menyebabkan satu orang Palestina tewas. Hashel Mubarak Salman (58) tewas dalam serangan malam yang menyebabkan sedikitnya lima orang lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Dua pejabat Palestina mengatakan bahwa gencatan senjata “timbal balik dan simultan” mulai berlaku pada pukul 03.30 waktu setempat untuk mengakhiri pertempuran. Itu dilakukan atas upaya dari pejabat Mesir, Qatar, dan PBB, lapor Reuters.
Baku tembak terjadi beberapa jam setelah tawanan berusia 45 tahun, Khader Adnan, meninggal di penjara Israel. Khader Adnan meninggal setelah hampir tiga bulan mogok makan sejak penangkapannya dari rumahnya di Tepi Barat. Serangan roket dari Gaza dipusatkan di kota Sderot Israel dan daerah lain yang dekat dengan perbatasan Gaza. Media Palestina juga melaporkan ledakan di wilayah utara Gaza. Pertempuran itu telah menghidupkan kembali kekhawatiran tentang peningkatan kekerasan di wilayah tersebut.
Adnan adalah tokoh terkenal di Palestina dan telah ditangkap lebih dari 10 kali. Ia menghabiskan total delapan tahun di balik jeruji besi. Sebagai seorang anggota kelompok perlawanan Jihad Islam Palestina, Khader Adnan telah melakukan mogok makan sebagai protes terhadap penahanan administratifnya sejak 5 Februari. Saat itu ia ditangkap di rumahnya di Arraba, sebuah kota di Tepi Barat, selatan Jenin.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini