Rajab dalam Pandangan Islam
Oleh : Eva Ummu Yumna
Terdapat dua hadits sahih tentang puasa di bulan Rajab yaitu :
- عن أسامة بن زيد قال: قلت: يا رسول الله، لم أرك تصوم شهراً من الشهور ما تصوم من شعبان، قال: “ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم” رواه النسائي وأحمد
Dari usamah bin zaid berkata: “aku bertanya, wahai Rasulullah saw aku belum pernah melihat engkau puasa selama sebulan lamanya selain di bulan Sya’ban. Bersabda Rasulullah saw : hal itu karena Sya’ban adalah bulan yang dilupakan oleh manusia dan berada antara rajab dan Ramadhan. Dia adalah bulan diangkatnya amal ke hadapan Allah Rabbulalamin dan aku suka jika amalku diangkat dalam keadaanku sedang berpuasa.” HR An-nasai dan Ahmad.
Keterangan hadits :
Bulan yang dianjurkan untuk banyak puasa adalah bulan Sya’ban dan bukan bulan Rajab. Namun pada kenyataannya, banyak masyarakat muslim yang melupakannya. Bahkan melakukan hal yang sebaliknya, yaitu lebih banyak berpuasa di bulan Rajab dan bukan Sya’ban.
Hal tersebut bukan dilarang dalam Islam dan diperbolehkan. Namun Islam tidak mengatur secara khusus untuk berpuasa di hari-hari tertentu di bulan Rajab. Sehingga jika berpuasa di bulan Rajab bisa mengikuti syariat yang sudah mengaturnya, seperti puasa senin-kamis, puasa Daud atau puasa tengah bulan (ayyaumulbidh).
Jika ditanya kembali mengenai keutamaan antara puasa senin kamis, ayyamulbidh dan puasa Daud. Maka jawabannya adalah kesemua puasa tersebut ada diatur dalam syariat Islam dengan masing-masing keutamaan yang berbeda dari puasa tersebut.
- عن عثمان بن حكيم الأنصاري -رضي الله عنه- قال: سألت سعيد بن جبير عن صوم رجب، ونحن يومئذ في رجب، فقال: سمعت ابن عباس -رضي الله عنهما- يقول: “كان رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يصوم حتى نقول لا يفطر، ويفطر حتى نقول لا يصوم” رواه مسلم وأبو داود
Dari Utsman bin Hakim Alanshory Ra berkata, : “aku bertanya kepada Said bin Jubair tentang puasa Rajab, lalu dia berkata : aku pernah mendengar Ibnu Abbas Ra berkata; adalah Rasulullah SAW berpuasa di bulan Rajab sampai-sampai kami menyangka beliau tidak pernah berbuka dan beliau berbuka sampai-sampai kami menyangka beliau tidak pernah berpuasa. (HR. Muslim dan Abu Daud)
Keterangan hadits :
Rasulullah saw ketika bulan rajab terkadang banyak berpuasa dan terkadang tidak berpuasa. Sehingga dipahami bahwa Islam tidak mengagungkan puasa di bulan Rajab secara khusus. Bahkan mayoritas fuqoha memakruhkannya seperti Imam malik, Imam syafii dan Imam Ahmad.
قال ابن قدامة الحنبلي: “ويكره إفراد رجب بالصوم”
Berkata ibnu qudamah alhambaly : makruh mengkhususkan rajab dengan puasa (kitab Almughni jilid 3 hal:53)
نقل البيهقي عن الشافعي قوله في القديم: “أكره أن يتخذ الرجل صوم شهر يكمله من بين الشهور، كما يكمل رمضان، وكذلك أكره أن يتخذ الرجل يوماً من بين الأيام، وإنما كرهت ذلك؛ لئلا يتأسى جاهل، فيظن أن ذلك واجب”
Berkata Imam Baihaqi bahwa Imam Syafii berpendapat dalam pendapat lamanya : dimakruhkan untuk puasa sebulan penuh di bulan Rajab seperti yang di syariatkan pada bulan Ramadhan. Bahkan beliau juga memakruhkan jika puasa sebagian hari dari bulan Rajab dikarenakan mengikuti orang jahiliyah sehingga orang awam akan menyangka puasa tersebut wajib” (kitab sya’bul iman jilid 5 hal 330)
Semoga dengan sedikit penjelasan tentang puasa Rajab ini masyarakat bisa memahami hukum yang sebenarnya dari puasa rajab. Aamiiin.