Adara Relief – Jakarta. Para pecinta perjuangan untuk membela Palestina pada Ahad (5/8) berkumpul di Masjid Quba Al Muhajirin, Buana Gardenia, Tangerang untuk meresmikan pengurus “Komunitas Pencinta Al Aqsa Tangerang” yang bekerjasama dengan Adara Relief . Nieke Pangeran, S.Kom, yang merupakan penggagas acara ini ditunjuk sebagai ketua komunitas tersebut.
Sebelumnya, Adara juga telah membentuk komunitas di berbagai daerah di seluruh Indonesia, diantaranya adalah Komunitas Pecinta Quran Peduli Palestina (KQPP), Komunitas Muslimah Jepara Peduli Palestina (KMJPP), Komunitas Sahabat Al Quds (KSA) di Sumatera Barat, Komunitas Love for Palestine (KLFP) di Bekasi, dan Sahabat Muslim Peduli Al Aqsa Lubuk Linggau (Samula) di Lubuk Linggau.
Adapun komunitas yang terbentuk di Tangerang ini adalah kerjasama yang keenam antara Adara dan komunitas pencinta Al Aqsa.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 70 orang tersebut juga diselenggarakan Training for Trainer (TFT) yang diisi oleh pembicara dari pengurus Adara.
Materi pertama dipaparkan oleh ketua bidang Kajian Adara Relief Bannasari S. Ag. yang menerangkan mengenai sejarah Palestina, termasuk sejarah klasik tentang negara tersebut.
Beliau juga menjelaskan mengenai akar persoalan Palestina yang sebenarnya, agar umat Islam dapat mendudukkan persoalan Palestina secara objektif.
Materi kedua dipaparkan oleh ketua bidang Sosialisasi Eva Muzlifah Lc., M.A., yang menerangkan tentang bagaimana hubungan Palestina dengan umat Islam.
Acara training ditutup oleh pembicara ketiga yaitu Sri Vira Chandra S.S., M.A., yang merupakan Sekretaris Umum Adara. Beliau menjelaskan tentang kondisi Palestina terkini serta menegaskan pentingnya umat untuk memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina.
Acara yang dihadiri oleh ibu-ibu majelis taklim ini juga dihadiri oleh pengurus mesjid Quba Al Muhajirin serta dari “the Yukha” (young khalifha) yaitu sebuah komunitas bisnis yang pengurusnya anak anak muda. Dalam kesempatan tersebut mereka memberikan sumbangan hasil dari keuntungan bisnis mereka untuk Palestina.
Adapun menurut ketua Bidang Jaringan Latifah Hariawati, Lc., “tujuan dibentuknya komunitas-komunitas ini adalah untuk memperluas jaringan dan mempermudah Adara Relief International dalam menggalang kepedulian terhadap warga Palestina.”
Menurut perempuan dengan empat anak ini, “Palestina tak layak berjuang sendiri, sehingga semakin banyak terbentuk komunitas, Insyaa Allah semakin banyak yang peduli dengan Palestina. Karena komunitas ini bukan sebatas melakukan penggalangan donasi Palestina, namun mereka juga memiliki program untuk mengedukasi masyarakat dalam memberikan pemahaman akan pentingnya berkontribusi dalam pembebasan Palestina dari penjajahan zionis Israel.”
Dalam waktu dekat Adara juga akan membuka komunitas baru di Magelang, Tangerang Selatan, Bogor dan Malang. Ketua Bidang Jaringan juga mengajak setiap elemen masyarakat yang cinta dan peduli Palestina untuk mendirikan komunitas peduli Palestina di lingkungannya masing-masing.
Adapun mekanisme syarat membentuk komunitas ada lima, yakni pertama, Siap mengadakan dan mengikuti TFT sebagai pembekalan awal mendapatkan materi Kepalestinaan selama 1 hari full ( pukul 8.00-15.00 WIB) dan diakhiri dengan acara peresmian komunitas.
Kedua, Siap mengikuti pelantikan pengurus dengan komposisi minimal ketua sekretaris dan bendahara. Ketiga, Siap untuk mensosialisasikan dan mendonasikan bantuan untuk Palestina melalui Adara Relief International.
Keempat, Menandatangani MOU kerjasama dengan Adara Relief International. Kelima, Siap melakukan upgrading pengurus dgn mengikuti training dan kajian yg diselenggarakan oleh Adara Relief International.