Juru Bicara Deputi Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq, mengonfirmasi pada Kamis (10/04) bahwa sekitar 12.500 pasien di Gaza masih memerlukan evakuasi medis mendesak.
Haq menyerukan agar lembaga medis diizinkan melakukan proses evakuasi tersebut melalui seluruh jalur dan koridor penyeberangan yang tersedia.
Dalam konferensi pers di New York, Haq menyampaikan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membantu sebagian proses evakuasi medis dari Gaza. Namun, pada Rabu lalu, Israel hanya mengizinkan 18 pasien dan sekitar 30 pendamping keluar dari wilayah tersebut untuk mendapatkan perawatan spesialis.
Ia menegaskan kembali pentingnya membuka kembali jalur penyeberangan guna memungkinkan masuknya pasokan penting ke Gaza. Haq memperingatkan bahwa sumber daya yang tersedia telah berada pada tingkat yang sangat kritis, seiring dengan semakin memburuknya situasi kemanusiaan.
Haq juga menyoroti bahwa lebih dari 60.000 anak Palestina di Gaza menderita malnutrisi, sementara pasokan bahan bakar dan bantuan ke dapur amal yang dikelola masyarakat semakin menipis.
Di seluruh Gaza, mitra-mitra PBB turut memperingatkan tentang kelangkaan air bersih di tempat penampungan pengungsi internal, yang menambah derita warga terdampak agresi.
Sejumlah organisasi internasional dan lokal sebelumnya telah memperingatkan bahwa pengetatan blokade Israel akan berdampak sangat serius, bahkan diprediksi dapat memicu kelaparan massal di kalangan warga Palestina.
Sementara itu, serangan militer terbaru Israel di Gaza kembali berlangsung untuk hari ke-25 berturut-turut, menyusul runtuhnya gencatan senjata pada 18 Maret lalu, yang sebelumnya bertahan selama 57 hari.
Sejak serangan dilanjutkan, militer Israel kembali melakukan pembantaian dan kejahatan agresi terhadap warga sipil, keluarga pengungsi, serta komunitas yang terusir dari tempat tinggalnya. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 1.522 warga sipil terbunuh dan 3.834 lainnya luka-luka sejak 18 Maret.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini