Truk-truk berbaris di perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza setelah Israel memblokir masuknya truk-truk bantuan ke Gaza (2/3). Oxfam mengatakan pihaknya memiliki 26 truk berisi ribuan paket makanan dan perlengkapan kebersihan serta 12 truk tangki air yang menunggu di luar Gaza. Sementara itu, Organisasi Internasional untuk Migrasi harus menyimpan 22.500 tenda di gudang-gudangnya di Yordania setelah truk-truk kargo mereka dipaksa untuk kembali.(Mohamed Arafat/ AP Photo/ PBS/ CBS News)Di al-Tuwaneh, salah satu dusun di Masafer Yatta, keluarga Adra mengatakan bahwa Piala Oscar untuk film “No Other Land” sebagai film dokumenter terbaik merupakan kejutan yang sangat besar (3/3). Mereka berharap hal itu dapat “membuka mata dunia terhadap apa yang terjadi di Masafer Yatta”. Meski demikian, kemenangan itu juga memiliki harga yang harus dibayar oleh keluarga Adra. Ancaman dan tekanan terhadap keluarga Adra meningkat, baik oleh pemukim maupun militer Israel (Leo Correa/AP News)Fatima al-Absi menikmati hidangan berbuka puasa dengan putri dan cucu-cucunya di apartemen mereka yang rusak di Jabaliya, Jalur Gaza utara (4/3). Menurut PBB, gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari telah memungkinkan aliran bantuan yang lebih besar ke wilayah Palestina yang hancur, tetapi ratusan ribu orang masih tinggal di tenda-tenda, banyak yang berkemah di reruntuhan bekas rumah mereka. Kini, dalam situasi yang sulit, Israel kembali memampatkan aliran bantuan kemanusiaan. (Ehad Alshrafi/AP News)Warga Palestina menaiki kereta kuda di tengah reruntuhan bangunan saat matahari terbenam di Beit Lahiya (5/3). Mereka bersiap pulang untuk berbuka puasa. (Bashar Taleb/AFP)Tentara Israel telah menghancurkan 50 tempat tinggal di Kamp Pengungsi Nur Shams di Tepi Barat yang diduduki (6/3). Warga terpaksa meninggalkan rumah mereka tanpa rencana yang jelas tentang ke mana mereka akan pindah. Seorang wanita Palestina berusia 20 tahun dilaporkan harus menerima perawatan setelah kepalanya terkena peluru tajam. (Mohammed Torokman/Reuters/ The New Arab/MEMO/WAFA)Tentara Israel menyerbu beberapa masjid di Kota Nablus, utara Tepi Barat , dan membakar Masjid Al-Nasr yang bersejarah di Bab al-Saha, Kota Tua Nablus (7/3). Pasukan Israel bahkan menghalangi petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Masjid Al-Nasr adalah salah satu bangunan bersejarah terpenting di Nablus, yang awalnya dibangun sebagai gereja era Romawi sebelum diubah menjadi masjid pada tahun 1187. (Anadolu/WAFA/AFP/ The Arab Weekly)Pemukim Israel berdemonstrasi menuntut gencatan senjata sepenuhnya untuk pembebasan segera tahanan yang berada di Gaza (8/3). Mereka menyatakan bahwa perang tidak akan membawa para tahanan kembali ke rumah; tetapi akan membunuh mereka. (Ariel Schalit/ AP News/ Al Jazeera)Situasi sekolah UNRWA yang dijadikan pengungsian di sebelah barat Kota Gaza (9/3). Israel berupaya memaksa Hamas untuk menerima pembatalan tahap kedua gencatan senjata yang disepakati sebelumnya, dengan memutus semua aliran listrik, serta memblokade makanan, obat-obatan, dan barang-barang lainnya untuk lebih dari 2 juta warga Palestina di Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan penyedia bantuan kemanusiaan lainnya mengatakan Israel melanggar hukum internasional. (Jihad Alsharfi/ AP Photo/ Al Jazeera)Pengeboman Israel selama lebih dari 15 bulan telah menghancurkan sebagian besar kapal di pelabuhan, menghancurkan mata pencaharian para nelayan Gaza (10/3). Mereka berada dalam situasi sulit dan harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan ikan. Sementara itu, FAO-PBB mengatakan pada Desember bahwa agresi telah membawa “sektor perikanan Gaza yang dulu berkembang pesat, ke ambang kehancuran”. (Bashar Taleb/AFP)Anak-anak Palestina mengantre panjang untuk mendapatkan makanan di kamp pengungsi Jabaliya, setelah Israel menghentikan semua bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza (11/3). Warga sipil di Gaza telah mengalami kekurangan makanan yang ekstrem dan kondisi kelaparan akut selama agresi. Puluhan anak meninggal karena kelaparan, dan banyak lainnya yang meninggal karena luka atau penyakit yang sebenarnya dapat dicegah. (Mahmoud Issa/ Anadolu)Pemerintah Kota Gaza memperingatkan tentang bencana kesehatan dan lingkungan akibat pemutusan pasokan listrik dan air oleh Israel ke Gaza (12/3). Pemutusan listrik telah menyebabkan pabrik desalinasi air utama di wilayah itu berhenti beroperasi. Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese mengecam tindakan tersebut dengan mengatakan bahwa Gaza akan menjadi wilayah tanpa listrik dan air bersih. (Anadolu/ Amnesty International/ MEMO/ PC)Petugas pertahanan sipil Gaza mengangkut dan mengidentifikasi 48 jenazah dari kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa untuk dimakamkan dengan layak (13/3). Direktur pertahanan sipil menyatakan bahwa pembersihan semua jenazah yang ditemukan di rumah sakit – sekitar 160 – akan memakan waktu beberapa hari. (Omar Asthawy/ APA/ Al Jazeera)Warga Palestina berjalan menyeberangi pos pemeriksaan Betlehem antara Tepi Barat dan Al-Quds, untuk menghadiri salat Jumat kedua pada Ramadan di Masjid Al Aqsa (14/3). Pasukan kolonial Israel memberlakukan pemeriksaan ketat terhadap jamaah Palestina saat mereka melewati pos pemeriksaan Betlehem. Hanya pria berusia di atas 55 tahun, wanita berusia di atas 50 tahun, dengan izin yang sah, atau anak-anak berusia 12 tahun ke bawah yang diizinkan masuk. Akibatnya, Masjid Al-Aqsa tidak dapat diakses oleh sebagian besar warga Palestina, termasuk mereka yang berasal dari Gaza. (Mosab Shawer/ ActiveStill)Setidaknya sembilan orang, termasuk tiga wartawan, terbunuh dan beberapa lainnya terluka dalam serangan pesawat nirawak Israel di Beit Lahiya, Gaza utara (15/3). Serangan tersebut dilaporkan menargetkan tim bantuan yang didampingi oleh wartawan dan fotografer. Pusat Perlindungan Jurnalis Palestina menyatakan bahwa “para wartawan itu mendokumentasikan upaya bantuan kemanusiaan bagi mereka yang terkena dampak agresi genosida Israel”.(Mahmoud Issa/ Reuters/ Al Jazeera/ CNN/ Haaretz/ Anadolu)Warga Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan, bermain bola voli di tengah reruntuhan rumah yang hancur (16/3). Mereka bertekad untuk tetap menemukan kegembiraan di tengah kehancuran. Menurut Asosiasi Media Olahraga Palestina, sejak Oktober 2023, serangan Israel telah mengakibatkan terbunuhnya 708 atlet, termasuk 95 anak-anak. Selain itu, 273 fasilitas olahraga telah hancur, yang semakin menghambat kegiatan atletik di wilayah tersebut. Stadion Yarmouk, yang dulunya merupakan pusat pelatihan bagi para atlet Olimpiade, dihancurkan pada awal genosida dan dialihfungsikan sebagai pusat penahanan oleh pasukan kolonial Israel. (Doa Albaz/ ActiveStill)Direktur UNICEF Regional Timur Tengah dan Afrika Utara telah menyelesaikan misi empat hari ke Tepi Barat dan Jalur Gaza (17/3). Ia mengatakan bahwa 2,4 juta anak-anak di Tepi Barat, Al-Quds, dan Gaza “terlalu sering” menjadi korban. Akibatnya, anak-anak Palestina hidup dengan ketakutan atau kecemasan yang luar biasa dan harus menghadapi kengerian perampasan bantuan, kehilangan perlindungan kemanusiaan, pengungsian, kehancuran atau kematian. Tragisnya, sekitar 4.000 bayi baru lahir saat ini tidak dapat mengakses perawatan penting yang diperlukan. (Rahim Khatib/ Anadolu/ MEMO/ Vatican News)Seorang pria berduka di atas jasad keluarganya yang terbaring di antara korban lainnya di kamar jenazah di Khan Younis (18/3). Israel melancarkan gelombang serangan udara mendadak di Jalur Gaza, mengkhianati gencatan senjata yang disepakati dan telah berlaku sejak Januari. Kemenkes Gaza menyatakan terdapat 404 orang yang terbunuh dan 562 korban luka telah tiba di rumah sakit, tetapi banyak korban masih tertimbun reruntuhan. (Mohammad Jahjouh/ AP Photo/ Al Jazeera/ MEMO/ MEE)Ribuan warga Palestina meninggalkan Kota Beit Hanoun di Gaza utara dan Kota Abasan di selatan setelah Israel memerintahkan evakuasi di tengah serangan udara mematikan (18/3). Warga sipil mulai mengungsi menuju kota terdekat, Jabaliya, untuk mencari tempat yang aman. (Hatem Khaled/Reuters/ Al Jazeera)Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel terhadap tenda yang menampung pengungsi, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan (19/3). Mengenai serangan tersebut, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa itu merupakan perintahnya setelah berkonsultasi dengan Amerika dan memastikan dukungan Amerika terhadap langkah Israel. Hamas memperingatkan bahwa Israel telah melanggar gencatan senjata dan membahayakan nasib para tahanan Israel yang masih berada di Gaza. (Hatem Khaled/ Reuters)Pemerintah Kota Jenin, Tepi Barat, menyatakan bahwa Israel akan menghancurkan 87 bangunan yang masing-masing berisi tiga hingga enam unit hunian pada Kamis (20/3), pukul 15.00 waktu setempat. Kamp Pengungsi Jenin menjadi “benar-benar kosong” setelah lebih dari 20.000 penduduk mengungsi dari dalam kamp dan daerah sekitarnya akibat serangan Israel selama berminggu-minggu. (Muhammad Mansour/ AFP/ Al Jazeera/ Anadolu)Pada Hari Ibu Sedunia, kita diingatkan bahwa para ibu di Palestina memikul terlalu banyak luka dan duka di punggungnya (21/3). Mereka menghadapi situasi yang amat buruk, dengan harus berlindung di tenda-tenda yang penuh sesak dan berjuang untuk merawat anak-anak mereka di rumah sakit yang kewalahan karena kekurangan pasokan medis dan bahan bakar yang parah. Menurut Kantor Media Gaza, sejak Oktober 2023 setidaknya 12.316 perempuan telah kehilangan nyawa mereka, 17.000 ibu kehilangan anak-anak mereka, sementara lebih dari 50.000 perempuan hamil khawatir kehilangan bayi mereka yang belum lahir. (Doaa Albaz/ ActiveStill)Pasukan pendudukan Israel beraksi selama penyerbuan di kamp pengungsi Tulkarm di Tepi Barat yang diduduki (22/4). Tepi Barat telah menyaksikan penghancuran, penyerangan, dan pengusiran besar-besaran sejak pertengahan Januari 2025 di bawah operasi militer Israel yang belum berhenti higga hari ini. (Mahmoud Nasser/ APA Photo)Warga Palestina berusaha memadamkan api di ruang IGD RS Nasser setelah terkena serangan udara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan (23/3). Serangan tersebut membunuh dua orang, melukai beberapa lainya, dan memicu kebakaran besar. Di antara mereka yang terbunuh adalah seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang telah menjalani operasi dua hari sebelumnya. (AFP)Komite Perlindungan Jurnalis mengutuk pembunuhan terhadap wartawan Palestina Hossam Shabat dan Mohammed Mansour oleh Israel dan menyerukan penyelidikan internasional independen atas tragedi itu (24/3). Shabat merupakan wartawan Al Jazeera Mubasher, sementara Mansour merupakan wartawan Palestine TV Today. Pembunuhan kedua jurnalis tersebut menambah jumlah pekerja media yang terbunuh dalam serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 menjadi 208. (CPJ/ Al Jazeera/ MEE/ Mondoweiss)Hamdan Ballal, sutradara Palestina peraih Oscar untuk film “No Other Land,” dibebaskan dari kantor polisi di permukiman Kiryat Arba, Tepi Barat, sehari setelah ditahan oleh tentara Israel (25/3). Wajahnya terlihat memar dan pakaiannya masih berlumuran darah akibat dipukuli dengan tongkat, ditinju, dan ditendang habis-habisan “seperti bola” oleh seorang pemukim dan tentara Israel. (Leo Correa/ AP Photo/ Al Jazeera)Seorang warga Palestina mengenakan kemeja bertuliskan slogan “Kami ingin hidup dalam kedamaian dan keamanan” selama demonstrasi di Beit Lahiya (26/3). Demonstran menyerukan diakhirinya genosida dan pembunuhan anak-anak yang dilakukan oleh pasukan kolonial Israel. Mereka juga menuntut agar penyeberangan segera dibuka dan diakhirinya pengepungan Israel di Jalur Gaza. Demonstrasi serupa juga terjadi di Jabaliya dan Beit Hanoun, yang juga terletak di Jalur Gaza utara. (Yousef Zaanoun/ ActiveStill/ Al Jazeera)Korban luka ditandu oleh warga Gaza setelah tentara Israel menyerang Pasar al-Sahaba di lingkungan Daraj, timur Kota Gaza (27/3). Serangan Israel lainnya juga terjadi di Khan Younis, membunuh satu warga Palestina. Pasukan Israel terus menyerang daerah padat penduduk dengan berbagai jenis serangan, termasuk penembakan artileri, serangan udara, dan tembakan langsung oleh quadcopter. (Dawoud Abo Alkas/ Anadolu)Setidaknya 14 warga terbunuh dan lainnya terluka ketika pasukan pendudukan Israel mengebom sebuah rumah milik keluarga Awad di Lingkungan Zeitoun, tenggara Kota Gaza (28/3). Sementara itu, petugas pertahanan sipil bersama warga berupaya mengeluarkan jenazah dan korban lainnya dari dalam reruntuhan. (Omar Ashtawy/ APA/ Al Jazeera/ Mondoweiss)Di dalam tempat penampungan di Khan Younis, Gaza selatan, para perempuan Palestina tengah menyiapkan Kaak, kue tradisional Idulfitri (29/3). Di tengah kesedihan yang mendalam, kehancuran, dan hilangnya rumah serta orang-orang terkasih, para perempuan ini berupaya untuk memberikan anak-anak mereka momen-momen kebahagiaan, bahkan yang terkecil sekalipun. (TRT/ Anadolu/ Reuters)Kerumunan orang memenuhi pasar Khan Younis menjelang Idulfitri (29/3). Ini adalah Ramadan kedua yang dijalankan warga Palestina sambil menanggung kondisi bencana. Tidak ada jeda dalam pengeboman baru Israel di Gaza sejak Israel mengkhianati gencatan senjata pada 18 Maret yang mengakibatkan lebih dari 920 warga Palestina terbunuh. Jika diakumulasi, terdapat lebi dari 50.000 warga Palestina yang terbunuh sejak 7 Oktober 2023. (Doaa Albaz/ ActiveStill)Warga Palestina yang mengungsi berkumpul di halaman Sekolah Syuhada untuk melaksanakan salat Idulfitri di Khan Younis (30/3). Hari raya seharusnya menjadi acara yang menggembirakan, ketika keluarga berkumpul untuk pesta dan membeli pakaian baru untuk anak-anak. Akan tetapi, sebagian besar dari dua juta warga Palestina di Gaza hanya berusaha untuk bertahan hidup. Idulfitri di Gaza menjadi perayaan yang memilukan karena penduduk Gaza telah kehilangan segalanya; orang yang mereka cintai, kehidupan, dan masa depan. (Hani Alshaer/Anadolu/ Al Jazeera/ Al Arabiya/ The Guardian)Ribuan warga Mesir menggelar unjuk rasa setelah selesai salat Idulfitri (31/3). Mereka menunjukkan dukungan untuk rakyat Palestina di Gaza dan menegaskan penolakan mereka terhadap upaya apa pun untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka. Lebih dari 50.200 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 114.000 orang terluka dalam serangan militer Israel yang brutal di Gaza sejak Oktober 2023. (Ahram Online/ MEMO/ Gulf Daily News/ Anadolu)Keluarga dan kolega dari delapan tim medis Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) yang dibunuh oleh pasukan kolonial Israel, berduka saat jenazah mereka akhirnya ditemukan dan dibawa ke RS Nasser di Khan Younis (31/3). Mereka dibunuh pada 23 Maret ketika hendak mengevakuasi korban pengeboman Israel di lingkungan Al-Hashasheen di Rafah. Terdapat sembilan tim medis dan enam pekerja pertahanan sipil yang ditemukan dalam kuburan massal, sementara seorang paramedis, Asaad Al-Nsasra, diduga telah diculik oleh pasukan kolonial Israel. (Hatem Khaled/ Reuters/ Al Jazeera/ CNN/ UN News)
Jakarta–Adara hadir dalam Silaturahmi Kemanusiaan MUI bersama para tokoh lintas agama, ormas dan lembaga kemanusiaan. Dalam pertemuan ini, kita kembalii...