Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza selama kampanye vaksinasi polio dan mengabaikan seruan untuk memberlakukan gencatan senjata kemanusiaan atau penghentian sementara serangan selama jam vaksinasi. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med pada Ahad (1/9).
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pesawat dan tank Israel terus mengebom wilayah tengah Jalur Gaza, yang menjadi lokasi dimulainya kampanye vaksinasi polio.
Kampanye ini merupakan upaya bersama antara Kementerian Kesehatan Palestina, Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk UNICEF, serta organisasi nonpemerintah. Tujuannya adalah untuk memvaksinasi sekitar 640.000 anak Palestina di bawah usia 10 tahun. Kampanye ini diluncurkan setelah dikonfirmasinya kasus polio pertama di Gaza dalam 25 tahun yang menimpa bayi berusia 10 bulan di Deir al-Balah, bagian tengah Jalur Gaza. Virus tersebut ditemukan dalam sampel air yang diambil di Khan Younis dan Deir al-Balah pada akhir Juni.
Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada Kamis (29/8) bahwa Israel telah menyetujui serangkaian “gencatan senjata kemanusiaan” selama tiga hari di wilayah tengah, selatan, dan utara Jalur Gaza untuk melaksanakan kampanye vaksinasi polio bagi 640.000 anak, Israel tetap melanjutkan serangannya.
Akibat serangan udara Israel di kamp Al-Bureij di Jalur Gaza tengah, warga Palestina Rami Rashad Nofal terbunuh dan beberapa warga lainnya terluka. Kamp tersebut juga menjadi sasaran penembakan artileri dan setidaknya tiga serangan lainnya.
Bersamaan dengan tembakan dari kendaraan Israel di barat laut Nuseirat dan dari drone quadcopter, artileri Israel juga menembaki bagian barat kamp baru di Nuseirat, Jalur Gaza tengah.
“Serangan militer Israel ini bertepatan dengan puncak pergerakan keluarga dengan anak-anak menuju pusat vaksinasi. Beberapa serangan bahkan terjadi di dekat pusat vaksinasi, yang membahayakan proses vaksinasi yang penting untuk menghentikan penyebaran virus polio di kalangan anak-anak Palestina di Gaza,” kata laporan tersebut.
Setelah serangan awal, Israel masih menargetkan klinik dan rumah sakit Palestina, tempat anak-anak seharusnya mendapatkan vaksinasi. Salah satu insiden terbaru terjadi di Rumah Sakit Baptis di Kota Gaza pada Sabtu, 31 Agustus, yang mengakibatkan tiga warga Palestina terbunuh dan banyak lainnya terluka.
Euro-Med meminta masyarakat internasional untuk menekan Israel agar segera menghentikan serangan militernya guna menjamin kelancaran dan keselamatan kampanye vaksinasi polio.
Israel juga dianggap bertanggung jawab penuh atas perlindungan nyawa dan keselamatan anak-anak Palestina dari virus tersebut. Krisis ini sebagian besar merupakan akibat dari tindakan genosida yang dilakukan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, termasuk penghancuran infrastruktur dasar dan sektor kesehatan, pemindahan paksa berulang kali, dan blokade sewenang-wenang yang terus berlanjut.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Ghebreyesus, dalam sebuah unggahan di platform X, menyatakan bahwa “vaksin terbaik untuk anak-anak Gaza adalah perdamaian.” Ia juga menyebutkan bahwa anak-anak di Gaza mulai menerima vaksin polio yang sangat dibutuhkan pada hari Ahad.
Sumber: https://english.palinfo.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini