Tentara Israel pada Sabtu (31/8) menyerbu Kota al-Khalil (Hebron) di Tepi Barat yang dijajah. Mereka menutup Masjid Ibrahimi dan mencegah jamaah Muslim untuk masuk, menurut saksi mata dan otoritas setempat.
Saksi mata melaporkan bahwa pasukan Israel menyerbu daerah Wadi Al-Hariya dan menggeledah beberapa rumah. Serangan tersebut juga menargetkan daerah Jabal Abu Rumman, dengan tentara dan penembak jitu terlihat mengambil posisi di atap-atap bangunan tempat tinggal.
Sheikh Mutaz Abu Sneina, Direktur Masjid Ibrahimi, melaporkan bahwa masjid itu ditutup pada dini hari tanpa pemberitahuan sebelumnya, sementara orang-orang Yahudi diizinkan masuk ke tempat suci umat Islam tersebut. “Pasukan pendudukan menutup masjid sejak pukul 04.00 pagi tanpa peringatan dan mencegah jamaah masuk,” kata Abu Sneina.
Militer Israel mengonfirmasi penutupan masjid itu dalam sebuah pernyataan di akun X (Twitter). Mereka beralasan bahwa setelah “operasi sabotase” terjadi pada Jumat (30/8) malam di blok permukiman ilegal Gush Etzion dan permukiman Karmei Tzur, mereka harus melakukan peningkatan inspeksi dan pemeriksaan keamanan bagi jamaah Palestina. Militer Israel menambahkan bahwa masjid tersebut akan dibuka kembali dengan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat.
Penggerebekan dan penutupan Masjid Ibrahimi terjadi beberapa jam setelah tiga perwira Israel, termasuk seorang komandan brigade, terluka dalam ledakan bom mobil di persimpangan Gush Etzion di Tepi Barat bagian selatan. Ledakan itu juga bertepatan dengan serangan di permukiman Karmei Tzur yang berdekatan.
Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Tepi Barat yang dijajah, di tengah serangan Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza. Serangan ini telah merenggut nyawa lebih dari 40.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu. Sementara itu di Tepi Barat pada periode yang sama, sedikitnya 674 warga Palestina telah terbunuh, hampir 5.400 terluka, dan lebih dari 10.300 ditangkap.
Situasi terus memanas terutama setelah Israel melancarkan serangan terbesarnya di Tepi Barat yang dijajah dalam dua dekade terakhir.
Sumber: https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini