Adara Relief – Jakarta. Adara Relief International kedatangan tamu istimewa pada Senin (14/5) lalu. Tamu tersebut adalah perwakilan dari NGO asal Turki Ummet Vakfi.
Dalam kunjungannya ke Adara, perwakilan NGO ini menerangkan tentang kondisi terkini di Gaza, terlebih aspek kesehatan masyarakatnya.
Ia menjelaskan bahwa peredaran Narkoba sangat massif dan dibawah perintah langsung pemerintah Israel. Apabila orang tua melarang, maka mereka ajab terkrna hukuman.
Selain itu, keadaan yang kini menimpa di Al Quds akibat dari lambatnya respon seluruh umat. Di tahun 2009, Ummet Vekfi sudah mengkalkulasi biaya penyelamatan Al Quds dalam bentuk proposal bantuan yang mencapai 29 juta dollar. Namun di tahun ini biayanya sudah membengkak menjadi 500 juta Dolar.
Lembaga ini selama ini sudah bekerja dengan berbagai negara diantatanya Kementerian Luar Negeri Kuwait dan Kementerian Sosial Qatar untuk program penyelamatan Al Quds.
Mereka juga sudah memulai langkah yang serupa di Indonesia. Setidaknya sudah ada lima NGO yang sudah diajak u tuk bekerja.
NGO ini juga telah mengunjungi ulama Indonesia yang memiliki perhatian besar terhadap isu Palestina yakni KH. Ma’ ruf Amin dan Bachtiar Nasir agar memberikan rekomendasinya terhadap gerakan wakaf yang diusung lembaga ini.
Adapun ide yang ditawarkan kepada Adara adalah membagi wakaf Al Aqsa berdasarkan wilayahnya. Sehingga orang bisa berdonasi untuk membebaskan Al Aqsa per 1 meter persegi.
Oleh karena itu kedepannya diharapkan tiap masjid di indonesia bisa memberikan infaqnya setiap tahun untuk pembebasan Al Aqsa. Jika pemikirannya ini bisa dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam, maka satu orang cukup mendonasikan 15 dolar.