Adara Relief – Tangerang. Meski sudah memproklamirkan sebagai aksi damai, namun Israel tetap merasa terancam sehingga menembaki sebagian peserta pawai.
Sejak pertama aksi ini digulirkan yakni tanggal 30 Maret, terhitung sudah 34 orang meninggal dan tiga diantaranya anak-anak. Ribuan orang atau tepatnya 3.079 orang terluka dengan 106 orang diantaranya kritis.
Meski memakan korban, namun aksi ini tidak sedikitpun membuat peserta pawai menyurutkan niatnya untuk kembali ke tanah air mereka.
Ketua Umum Adara Relief International Nurjanah Hulwani menjelaskan perihal aksi pawai ini dalam acara Pentas Amal Kemanusiaan yang berlangsung pada Sabtu (12/5) lalu di Sekolah Islam Terpadu (SIT) Latansa Cendikia, Tangerang.
Di hadapan 750 peserta pentas amal, Nurjanah menguraikan tentang dua alasan utama mengapa pawai aksi kepulangan akbar dilakukan. Pertama, para pengungsi menuntut hak untuk kembali ke tanah kelahiran mereka yang dirampas Israel sejak tahun 1948.
Kedua, menuntut dihapuskannya blokade terhadap wilayah Gaza yang telah berlangsung selama hampir 12 tahun lamanya.
Nurjanah juga mengingatkan bahwa tak layak membiarkan Palestina berjuang sendirian. Sebab membebaskan Palestina adalah kewajiban seluruh umat Islam.
Oleh karenanya mempublikasikan tentang pawai kepulangan akbar dan memberikan donasi adalah salah satu bentuk bukti konkrit dukungan untuk Palestina.
Acara yang diselenggarakan oleh SIT Latansa Cendikia dan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) ini juga dihadiri oleh tim nasyid kenamaan Raihan asal Malaysia. Donasi yang terkumpul dalam acara ini juga cukup besar hingga mencapai 253.297.200.