Adara Relief- Jakarta. Penjajah Israel memenjarakan perempuan asal Tepi barat, Suhair Barghouti (59 th) atau yang lebih dikenal dengan Ummu ‘Ashif. Ia dituduh telah membantu menyelamatkan anaknya yang ditembak tentara Israel sebanyak tiga kali.
Penjajah Israel telah membunuh anaknya, Sholih dan mengejar anaknya yang lain, ‘Ashim. Keduanya dituduh melakukan aksi perlawanan terhadap lsrael pada januari lalu di Tepi Barat. Sebelumnya penjajah Israel telah menangkap suaminya, Abu ‘Ashif ( 67 th ).
Suhair adalah anggota keluarga terakhir yang ditangkap lsrael. Saat ini hanya ada dua orang yang menghuni rumah mereka, ‘Ashif dan Muhammad. Keduanya baru saja dibebaskan dari penjara lsrael. Keluarga mereka telah terpisah dalam penjara -penjara Israel, dan sebagiannya berakhir pada kematian.
“Saya diam-diam dapat berbicara dengan saudara saya, karena sel kami berdampingan, ” ujar Ashif sebagaimana dilansir jazeera.net.
Ashif menambahkan, ia tak mendapati ibunya bersama para perempuan yang di penjara di sana. Pada awalnya lsrael menempatkan ibunya jauh dari perempuan lain.
Saat ini kondisi Abu ‘Ashif memburuk, baik fisik maupun kejiwaannya, apalagi sejak mengetahui istrinya juga mendekam di penjara lsrael.
“Suhair menghadiri 4 kali persidangan lalu dimasukkan lagi ke panjara Sharon, dan selama itu ia belum mengganti bajunya lebih dari dua minggu sejak ia ditangkap, ” ujar Hanan, saudara Abu Ashif.
Hanan mengatakan, tuduhan Israel atas Suhair tidaklah beralasan. Suhair sama sekali tidak mengetahui anaknya terlibat perlawanan terhadap lsrael. Alasan penangkapan Suhair yaitu untuk merebut rumah keluarga mereka.
Saat ini Hanan beserta perempuan lainnya bertahan di rumah Abu ‘Ashif, untuk mencegah lsrael merebut rumah mereka.
Sumber : jazeera.net