Pada Senin pagi, 5 Mei 2025, pasukan pendudukan Israel yang terdiri dari personel Administrasi Sipil, tentara, dan polisi perbatasan, mendatangi komunitas Palestina Khirbet Khalet a-Dabe’ di wilayah Masafer Yatta, di selatan Al-Khalil (Hebron), dengan membawa buldoser dan ekskavator. Mereka menghancurkan sebagian besar desa tersebut, termasuk sepuluh rumah, lima tenda, dan sejumlah fasilitas penting lainnya. Akibatnya, sedikitnya 49 warga Palestina—termasuk 27 anak-anak—kehilangan tempat tinggal.
Selain rumah-rumah, pasukan Israel juga meratakan 11 bangunan sanitasi, dua dapur, 11 tangki air, lima sumur, tiga kandang ternak (termasuk satu gua), satu ruang tamu komunitas, satu ruang listrik, jaringan panel surya, serta infrastruktur air. Hanya empat rumah dan satu bangunan sekolah yang tersisa, karena masih dalam proses hukum.
Menurut kepala dewan desa, Mohammed Rabia, penghancuran ini mengakibatkan hilangnya infrastruktur utama yang mendukung kehidupan warga. Bantuan berupa tenda diberikan oleh organisasi kemanusiaan, dan warga yang terdampak memilih tetap tinggal di lokasi desa.
Khalet a-Dabe’ termasuk dalam kawasan Masafer Yatta yang sejak 1980-an ditetapkan Israel sebagai “zona tembak militer tertutup”, guna mengusir penduduk asli dan membuka jalan baru bagi pemukim Yahudi. Sejak itu, Israel melarang pengembangan wilayah, memutus akses air dan listrik, serta berulang kali menghancurkan rumah, jalan, dan fasilitas umum yang dibangun warga. Serangan rutin dari para pemukim, dengan perlindungan militer, juga semakin memperburuk kondisi komunitas ini.
Sementara itu, militer Israel juga dilaporkan telah memberitahukan rencana penghancuran lebih dari 100 bangunan di Kamp Pengungsi Tulkarm dan Nur Shams dengan dalih kebutuhan militer.
Sumber: