Adara — Memperingati Isra’ Mi’raj, Adara Relief International menghelat webinar khusus bertema ‘Semangat Isra Miraj dalam Perjuangan Palestina pada Gencatan Senjata’. Menghadirkan Dr. Akmal Sjafril sebagai pembicara, kajian kali ini diikuti oleh lebih dari 404 peserta secara daring melalui Zoom dan Youtube channel Adara.
Isra Mi’raj memiliki keterikatan langsung dengan Masjid Al Aqsa sebagaimana yang termaktub dalam QS A-Isra ayat pertama, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami…”. Disamping Isra Miraj, hari ini kita juga melihat peristiwa besar yang terjadi di tanah Palestina hari ini, genosida Israel atas Palestina.
“Ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa Isra Mi’raj.” Ucap Dr Akmal. Diantaranya ialah, perintah salat 5 waktu, hiburan bagi Rasulullah saw, persiapan bagi para Sahabat, meneguhkan kedudukan Masjid Al Aqsa, dan berangkat dan berakhirnya perjalanan di Masjidil Haram.
Bagaimana dalam urusan lain Allah hanya mengirimkan wahyu dengan berbagai cara, tapi tidak dengan perintah salat. Rasulullah saw dipanggil langsung oleh Allah swt ke sidratul muntaha.
Jika pada konteks pekerjaan kita menerima perintah atasan melalui pesan singkat, dan secara langsung dipanggil ke ruangan beliau. Pasti berbeda, perintah secara lisan pasti istimewa dan bukanlah perintah yang biasa. Maka begitu pula perintah salat hadir dalam peristiwa ini.
Dalam banyak kesempatan Rasulullah saw juga menyebutkan mengenai pentingnya salat 5 waktu, bahkan salat menjadi imaduddin (tiang agama).
Hiburan bagi Rasulullah
Peristiwa Isra Mi’raj terjadi setelah tahun kesedihan (Amul Huzni). Momen Amul Huzni begitu berat bagi Rasulullah saw. Beliau saw kehilangan pendukung dakwah nomor satunya, istri kesayangannya Khadijah RA dan pamannya Abu Thalib yang sampai akhir hayatnya enggan mengucap syahadatain.
Di tengah kedukaan ini, Rasulullah saw berupaya memindahkan basis dakwah menuju Thaif. Namun seperti yang kita ketahui, di Thaif beliau saw ditolah mentah-mentah hingga ia Rasulullah saw merasa ini adalah hukuman dari Allah dan ia saw berdoa dengan sangat lirih, ‘Engkau berhak menghukum aku ya Allah, sampai Engkau ridha.”
Isra Mi’raj hadir di tengah beratnya ujian yang Rasulullah saw hadapi saat itu. Beliau saw sedang menghadapi kehilangan dan ujian dakwah bertubi-tubi.
Persiapan para sahabat untuk fase perjuangan lebih keras
Dengan turunnya perintah salat lima kali dalam sehari, Allah mempersiapkan kondisi umat muslim agar lebih siap menghadapi tantangan.
Selama-lamanya masjid Al Aqsa adalah hak umat muslim. Bukan berarti setelah berpindahnya kiblat dari Masjid Al Aqsa ke Masjidil Haram lantas kita melupakan Aqsa, justru dengan adanya peristiwa Isra Mi’raj ini kita meyakini kedudukan Aqsa yang sangat penting bagi umat Islam. Maka setelah Rasulullah saw wafat, para Sahabat sepakat untuk mengerahkan seluruh misi pada Syam.
Lantas bagaimana pendapat Dr. Akmal mengenai pertanyaan bahwa, “Mengapa kita berebut tanah dengan Bani Israel, padahal mereka adalah pengikutnya Nabi Sulaiman?”. Pertanyaannya apakah mereka mengimani Nabi Sulaiman dan mengikutinya? Mereka bahkan berani mengambil kitab Nabi Sulaiman AS setelah Nabi Sulaiman wafat. Itukah orang yang pantas mewarisi Nabi Sulaiman?
Berangkat dari Masjidil Haram dan berakhir di Masjidil Haram.
Ini menunjukkan terputusnya keistimewaan Bani Israil, lantas bagaimana dengan keistimewaan Bani Israil yang termaktub pada surah Al Baqarah? Keistimewaan mereka ialah pada kitab suci dan banyak nya Nabi dan Rasul dari kalangan mereka. Bukan keistimewaan pada diri mereka, karena para Nabi yang lahir dari golongan mereka saja mereka bunuh.
Nabi Isa AS pun hampir mereka bunuh sebelum akhirnya Allah gagalkan, dan lahirnya nabi terakhir Muhammad saw yang bukan berasal dari Bani Israil dan terputuslah keistimewaan Bani Israil. Ingatlah bahwa keistimewaan umat Islam sudah termaktub dalam Al Quran, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Perjuangan di Palestina saat ini
Isra Miraj menujukkan pentingnya salat 5 waktu dan Masjid Al Aqsa. Bagaimana salat 5 waktu menjadi wadah persiapan kita menuju perjuangan yang lebih besar. Gencatan senjata saat ini persis dengan poin perjanjian yang mereka tolak Mei tahun lalu, ini menandakan posisi Israel dan Amerika terhimpit.
Pada kondisi seperti ini bukan waktunya bagi kita untuk mengendurkan semangat, justru inilah waktu yang tepat bagi kita. Sebegaimana Isra Miraj dan perintah salat menjadi titik balik bagi Umat Islam pada masa itu, jadikanlah momen Isra Miraj kali ini menjadi titik balik kita untuk lebih memperjuangkan Al Aqsa. (MC)