Penistaan terhadap bumi suci Al Quds (Yerusalem) lewat pernyataan Trump yang mengakui Al Quds sebagai ibukota Israel telah membangkitkan semangat juang kaum muslim dari berbagai penjuru dunia untuk membela Al Quds.
Semangat juang yang sama dirasakan oleh ribuan santri dari pesantren Tahfidz Darul Quran Mulia (DQM) yang berlokasi di Serpong.
Akibat tindakan semena-mena Trump yang memindahkan kedutaan besar Amerika ke Al Quds, para santri DQM merasa terpanggil untuk ikut menyuarakan penolakan mereka terhadap hal tersebut melalui kegiatan “Munashoroh Palestina”yang diselenggarakan pada Rabu 13 Desember 2017 di masjid DQM.
Pada kesempatan tersebut pimpinan pesantren DQM KH. Abdul Hasib Hasan menyerukan kepada para santri dan guru tentang pentingnya mendukung dan mencintai Palestina dari hati yang terdalam karena masjid Al Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam dan bumi ribath tempat untuk berjuang mencari kesyahidan.
K.H. Hasib Hasan juga berpesan agar setiap guru, santri ataupun orang yang terlibat di DQM menggunakan syal Palestina sebagai salah satu aksi nyata dukungan terhadap Palestina.
Dalam acara tersebut hadir Syeh Nasif yang merupakan seorang ulama asal Palestina sebagai pembicara utama. Beliau berpesan bahwa Al Aqsa adalah milik umat Islam bukan hanya Palestina.
Sebab di masa lalu ketika Isra’ mi’raj nabi Muhammad SAW menjadi imam bagi para nabi ketika salat berjamaah di masjid Al Aqsa. Ini menandakan bahwa Al Aqsa milik kaum muslimin.
Beliau juga optimis akan segera tiba masanya terusirnya kaum Yahudi dari tanah Palestina. Sama seperti perginya bangsa Babilonia, Iran, Persia, Yunani, Byzantium, Mongolia dan Nasrani yang dulu beratus bahkan berabad lalu pernah menjajah bangsa Palestina. Beliau juga amat yakin bahwa kemenangan Palestina sudah amat dekat.
Kepada seluruh santri DQM beliau mendoakan agar menjadi pembebas Palestina kelak ketika dewasa. Beliau juga mendoakan agar para peserta yang hadir bisa bersama-sama salat di masjid Al Aqsa kelak.
Adapun ketua Adara Relief International Ustadzah Hj. Nurjanah Hulwani mendapatkan kesempatan ketiga untuk menyampaikan taujih mengenai Palestina. Dalam kesempatan tersebut beliau menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke Gaza.
Ia juga berpesan bahwa Palestina adalah jantung penderitaan umat dan jantung perjuangan kita sebagai seorang Muslim.
Sebagai pembicara penutup, Ustadzah Hj. Aan Rohanah berpesan, “kelak Palestina menjadi tempat hijrahnya umat Islam terbesar, hingga Allah mengembalikan pusat keislaman di Palestina. Jika fisik kita tidak bisa hadir di bumi syuhada, maka hadirkan harta dan doa kita di sana.”
Pada acara yang dihadiri hingga 3000 peserta ini berhasil terkumpul donasi hingga 170 juta rupiah. Angka donasi masih akan terus bertambah karena hingga saat ini pesantren DQM masih membuka donasi bagi para wali santri yang hendak menyumbangkan dananya untuk kaum Muslim di Palestina.