Adara Relief – Jakarta. Pengetahuan mengenai yahudisasi yang dilakukan Zionis Israel terhadap Palestina dan Al Quds (Yerusalem) khususnya harus terus dilakukan. Ini ditujukan agar publik sadar, bahwa Yahudi tidak pernah berhenti dalam merealisasikan cita-citanya untuk menjadikan Palestina sepenuhnya menjadi negara Israel.
Hal inilah yang dilakukan oleh Ustadzah Hj. Sri Vira Chandra yang merupakan Ketua Bidang Jaringan Adara Relief International dalam kajian keputrian di hadapan 25 karyawan PT. Rekayasa Industri.
Dengan judul “Yahudisasi Al Quds dan Sejarah Perampasannya” Ustadzah Vira menyampaikan bagaimana proses yahudisasi telah dilakukan di tanah suci Al Quds sejak tahun 1897 atau tepat pertama kalinya Theodor Herzl mendirikan gerakan Zionisme.
Cita-cita besar Herzl dan Zionisme adalah mendirikan negara Israel dan menjadikan Al Quds (Yerusalem) sebagai ibukotanya.
Untuk dapat merealisasikan rencana tersebut, Zionis membuat sejumlah organisasi berbasis yahudi seperti Freemasonry, Rotary Club dan Lion Club. Secara umum organisasi ini dibingkai untuk umum, sosial dan berbagai bidang lain tetapi sejatinya adalah untuk mencari dukungan kepada masyarakat luas tentang ide Zionisme (-red).
Selain itu, untuk mempersiapkan Al Quds sebagai ibukota Israel, Zionis Yahudi membangun sejumlah gedung penting di dalam Al Quds diantaranya gedung parlemen (Knesset), Mahkamah Agung Israel dan berbagai gedung kementerian Israel.
Tak hanya sampai disitu, Israel juga memasang bendera bintang Daud di sejumlah bangunan suci dan bersejarah bagi umat Islam seperti masjid Qibly, masjid Qubbatus Shakhrah dan gerbang Umar bin Khattab.
Untuk memperkuat okupasi mereka terhadap Al Quds, secara diam-diam Zionis menggaki terowongan di bawah masjid Al Aqsa dengan dalih ingin menemukan sisa-sisa kuil Haikal Sulaiman.
Dalam kajian keputrian yang diselenggarakan pada Rabu 13 Desember kemarin, Ustadzah Vira juga menyampaikan bahwa Israel juga secara intens melobi sejumlah negara-negara untuk mendukung upaya yahudisasi tersebut.
Deklarasi Trump mengenai pemindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Al Quds (Yerusalem) yang dilakukan serentak dengan pemindahan kedutaan besar AS ke Al Quds (Yerusalem) merupakan puncak dari yahudisasi Al Quds.
Untuk itu dalam kajian keputrian yang berlangsung di Kalibata Timur tersebut Ustadzah Vira meminta kepada seluruh peserta yang hadir untuk menjadikan persoalan Palestina dan Al Quds tidak sebagai salah satu persoalan umat Islam yang ada di dunia, tetapi menjadikan ini sebagai masalah inti umat muslim. Sebab permasalahan Palestina adalah permasalahan akidah.
You need to be a part of a contest for one of the finest blogs on the net. I’m going to recommend this website!
wow! thank you for the recommendation