Francesca Romana Stasolla, Profesor Arkeologi Kristen dan Abad Pertengahan di Departemen Kepurbakalaan Universitas Roma (Sapienza Università di Roma) menyampaikan laporan kemajuan restorasi lantai Gereja Makam Kudus (Church of the Holy Sepulchre) di Kota Tua Al-Quds yang telah berlangsung sejak Mei tahun lalu kepada para pemimpin gereja Al-Quds, yaitu Patriark Ortodoks Yunani, Theophilos III, Kustos Tanah Suci, Fr. Francesco Patton, dan perwakilan dari Kebatrikan Ortodoks Armenia. Gereja tersebut merupakan situs tersuci Kristen yang mereka yakini sebagai makam Yesus Kristus.
Francesca, yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut, mempresentasikan laporan kemajuan pekerjaannya yang dimulai pada bagian utara Rotunda dan area tengah. Proyek saat ini berpusat di bagian selatan Rotunda dan berlangsung siang dan malam untuk menyelesaikan restorasi, kata laporan itu. Ia menambahkan bahwa para arkeolog yang bekerja di Al-Quds juga mendapat dukungan dari tim lainnya di Roma. “Kompleksitas stratigrafi mengharuskan kami melanjutkan penyelidikan arkeologi dan mempelajari artefak, untuk menentukan urutan dan kronologi spesifik dan mengusulkan rekonstruksi yang benar secara filologis,” kata Francesca.
Namun, di balik berita baik mengenai kemajuan restorasi oleh Italia, tentara Israel pada hari yang sama justru menahan seorang aktivis solidaritas asal Italia selama penggerebekan di kamp pengungsi Deheisheh di kota Betlehem, Tepi Barat selatan, tempat pasukan menembak mati seorang anak laki-laki berusia 14 tahun. Menurut Masyarakat Tawanan Palestina, tentara masuk dan menggeledah rumah jurnalis Palestina Nidal Abu Aker, memukuli putranya yang baru saja menjalani operasi, dan menginterogasi istrinya. Pasukan juga masuk ke rumah ibu dari Abu Aker, kemudian menemukan aktivis Italia berusia 50-an tersebut, dan langsung menahannya.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini