Sebagai bentuk kelanjutan dari antusiasme peserta talkshow daring saat Peringatan 833 tahun Hari Pembebasan Al Quds, Adara Relief International menggelar serial kajian fenomenal bersama Agung Waspodo, MPP. Mengangkat tema “Strategi Salahuddin Mengembalikan Kedamaian di Palestina, Pelajaran Penting Bagi Pecinta Al Aqsa Masa Kini”, serial kajian ini dilakukan sebanyak tiga kali tiap Kamis malam mulai 15-29 Oktober 2020.
Mengkaji strategi pembebasaan Al Quds oleh Salahuddin Al-Ayyubi memang tidak habis dalam satu kesempatan. Untuk itu, dalam tiga kali pertemuan daring, pembahasan dibagi menjadi tiga tema pula. Diawali dengan “Konsolidasi Mesir, Nubia, Afrika Utara, dan Yaman” pada 15 Oktober 2020.
Diikuti oleh 271 peserta, Agung Waspodo mengawali kajiannya dengan sebuah nasihat. “Sebagai mukmin, kita tidak perlu mengeluh mengenai panjangnya perjalanan dakwah. Sebab, inilah salah satu sarana Allah untuk melibatkan sebanyak mungkin mukmin untuk berkontribusi lebih baik terhadap kemerdekaan Palestina.” ungkap Agung.
Selama kurang lebih dua jam pertemuan, peserta yang hadir dalam kajian ini banyak melempar pertanyaan seputar kisah Salahuddin dan strategi-strategi yang digunakannya. Di antaranya, mengenai program wakaf guna mengentaskan permasalahan ekonomi umat, sampai pada masalah pendidikan yang tepat untuk saat ini.
Ringkasan kisah Konsolidasi Mesir, Nubia, Afrika Utara, dan Yaman
Antusiasme peserta kajian dalam pertemuan kedua juga tak kalah banyaknya. Mengangkat tema “Konsolidasi Mesir dan Suriah”, Agung Waspodo mengupas kisah Salahuddin sejak awal kelahirannya sampai cerita keluarganya yang pindah ke Mosul dan mengabdi di bawah pemerintahan Imaduddin Zanki.
Ringkasan kisah Konsolidasi Mesir dan Suriah
Pada 29 Oktober 2020, kajian fenomenal tentang sejarah Salahuddin sampai pada Perang Hittin dan pembebasan Al Quds, yang mana pembahasan ini merupakan tema pamungkas. Digambarkan bagaimana kesabaran seorang Salahuddin dalam mengorganisasikan kekuatan-kekuatan yang ia miliki untuk sampai pada daerah Hittin.
Ringkasan kisah Pertempuran Hittin hingga Fathul Quds
Banyak teladan yang bisa kita petik dari kisah Salahuddin Al-Ayyubi. Kekuatan sosok pemilik nama asli Yusuf bin Ayyub ini adalah pada hati yang lembut. Ia adalah seorang pejuang yang memahami hukum-hukum Islam. Salahuddin tidak pernah meninggalkan salat berjamaah, tidak senang berdebat, seorang pribadi yang zuhud, dan gemar bersedekah. Ia beserta pasukannya telah memberikan peran dan kontribusi yang luar biasa bagi pembebasan Al Quds. Melalui harta, jiwa, bahkan seluruh hidupnya dihabiskan di atas kuda demi tujuan membebaskan Al Aqsa.
Semoga kita semua sebagai seorang mukmin, mampu meneladani sikap dan sifat Salahuddin dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Bersedia mengorbankan harta, jiwa, dan hidupnya demi pembebasan Al Aqsa.
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar Program Bantuan Adara untuk Palestina.
Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk Palestina.