• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Jumat, September 22, 2023
  • Login
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Artikel Sorotan

Pertemuan Pertama Serial Kajian Adara: Konsolidasi Mesir, Nubia, Afrika Utara, dan Yaman

by Adara Relief International
November 5, 2020
in Sorotan
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Pertemuan Pertama Serial Kajian Adara: Konsolidasi Mesir, Nubia, Afrika Utara, dan Yaman
10
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Mengkaji strategi pembebasaan Al Quds oleh Salahuddin Al-Ayyubi memang tidak habis dalam satu kesempatan. Untuk itu, dalam tiga kali pertemuan daring, pembahasan dibagi menjadi tiga tema pula. Diawali dengan “Konsolidasi Mesir, Nubia, Afrika Utara, dan Yaman” pada 15 Oktober 2020.

Baca Juga

Kisah Tawanan Perempuan Palestina (bagian II): Penderitaan Seorang Ibu (Arina Sarahna)

Kisah Tawanan Perempuan Palestina (bagian I): Ingatan tentang Penyiksaan (Sana’a Shihada)

Sebagaimana kita ketahui, Salahuddin dibesarkan di Mesir. Di sana, ia banyak belajar dari beberapa kisah mengenai bagaimana kemenangan bisa tertunda bahkan mengalami kemunduran. Hal itu tentu tidak melecutkan semangatnya. Ia yakin bahwa tantangan itu harus dihadapi. Salahuddin sangat paham bahwa untuk membebaskan Al Aqsa, Kairo di Mesir dan Damaskus di Suriah adalah kuncinya.

Mesir yang saat itu dikuasai oleh Fathimiyah berada dalam kondisi yang buruk. Pemerintahannya dikelola oleh Syiah yang korup. Sementara rakyatnya sebagian besar adalah Sunni yang membuat masyarakat Mesir saat itu banyak berselisih mengenai mahzab.

Di saat yang sama, kaum elit justru memeras rakyat dengan pajak yang sangat tinggi. Sementara personil pengumpul pajak berlaku layaknya perampok.

Mesir memang wilayah yang strategis. Setiap perjalanan haji yang datang dari arah barat akan melewati daerah tersebut. Hal ini menjadi kesempatan bagi kaum elit pemerintahan Syiah Fathimiyah untuk memberikan berbagai jenis pajak.

Namun, dengan kepiawaian Salahuddin dalam administrasi kenegaraan, ia mampu menyelamatkan keuangan pemerintahan. Kekuatan pasukannya juga kemudian mampu merebut wilayah Mesir pada tahun 1173-1174.

Suatu ketika, Salahuddin mendapat kabar bahwa ada yang berniat merebut kekuasaan di Yaman dan mengaku sebagai Imam Mahdi. Meskipun secara geografis, Yaman berada jauh dari Palestina, tetapi Salahuddin tidak ingin masyarakat bertindak gegabah. Hal ini dapat memicu beragam masalah, sehingga persoalan Palestina tidak terselesaikan. Salahuddin berprinsip bahwa dalam perjuangan pembebasan Al Aqsa, tidak bisa diselesaikan dengan terburu-buru (isti’jal).

Agar fokus perjuangan Palestina tidak terganggu, maka diutuslah saudara kandungnya, Syamsuddaulah Al Malik Al Mu’azhim Turansyah. Di Yaman, banyak ulama tinggal di sana dan Salahuddin membutuhkan dukungan banyak pihak, terutama ulama. Ia menganggap kakaknya sangat cocok untuk mengatasi kondisi di sana saat itu.

Alasan lain Salahuddin berusaha menguasai Yaman adalah alasan ekonomi. Yaman merupakan pusat perdagangan. Seluruh akses perdagangan dari timur akan melewati wilayah ini. Maka dalam peperangan, selain menghitung kekuatan militer, kekuatan dana untuk menopangnya pun perlu diperhitungkan.

Syamsuddaulah Al Malik Al Mu’azhim Turansyah memenangkan Yaman atas izin Allah subhanahu wa ta’alla. Ia berhasil mengeksekusi pemberontak. Selain alasan ekonomi, Syamsuddaulah Al Malik Al Mu’azhim Turansyah juga diutus untuk membersihkan faksi-faksi Syiah yang terpecah.

Setelah Yaman, Aswan yang berada di bagian selatan Mesir menjadi target pemecahan masalah selanjutnya. Sekitar 80% penduduk Mesir tinggal di sepanjang aliran sungai Nil. Pada masa itu, Mesir adalah eksportir terbesar gandum di wilayah timur tengah.

Pada saat penaklukan Mesir, Salahuddin benar-benar memastikan bahwa tidak ada satu pun pejabat Syiah di lingkungannya. Bahkan institusi Pendidikan seperti Al Azhar yang dibangun oleh Fathimiyah, benar-benar dipastikan memiliki tenaga pengajar yang bersih, yang Ahlus-Sunnah wal Jama’ah.

Dari wilayah Aswan ini, tersebutlah Al-Kanz, seorang mantan pejabat Mesir Fathimiyah yang melarikan diri ke selatan Mesir. Ia ternyata mengumpulkan kekuatan dan mengatur rencana pemberontakan. Dengan mengumpulkan kekuatan dari Pasukan Sudan yang berani mati, ia mengiming-imingi mereka dengan kekuasaan pembagian kekuasaan. Namun sekali lagi, Salahuddin berhasil melumpuhkan pemberontakan yang ada di sekitarnya.

Salahuddin sangat memahami pentingnya pendidikan bagi generasi penerus. Saat terjadi peperangan, para ulama diungsikan ke wilayah yang lebih aman. Mereka adalah aset yang berharga, yang dapat mendidik generasi baru agar memiliki kekuatan pikiran dan fisik yang handal. Para generasi penerus ini akan maju melakukan pembebasan, yang dipimpin oleh para ulama tersebut.

Selama kurang lebih dua jam pertemuan, peserta yang hadir dalam kajian ini banyak melempar pertanyaan seputar kisah Salahuddin dan strategi-strategi yang digunakannya. Di antaranya, mengenai program wakaf guna mengentaskan permasalahan ekonomi umat, sampai pada masalah pendidikan yang tepat untuk saat ini.

Keingintahuan peserta akan kisah perjuangan Salahuddin Al-Ayyubi kembali digali pada pertemuan sesi, yaitu Konsolidasi Mesir dan Suriah pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar Program Bantuan Adara untuk Palestina.

Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk Palestina.

 

Tags: Kegiatan Adara
ShareTweetSendShare
Previous Post

Adara Gelar Serial Kajian Untuk Meneladani Strategi Salahuddin dalam Pembebasan Al Quds

Next Post

Pertemuan Kedua Serial Kajian Adara: Konsolidasi Mesir dan Suriah

Adara Relief International

Related Posts

Pidato Ahmadun Y. Herfanda tentang Peran Puisi dalam Perjuangan Palestina
Artikel

Pidato Ahmadun Y. Herfanda tentang Peran Puisi dalam Perjuangan Palestina

by Adara Relief International
September 22, 2023
0

Ahmadun Yosi Herfanda lahir di Kaliwungu, Kendal, 17 Januari 1958. Ia merupakan alumni FPBS IKIP Yogyakarta, S-1 pada Jurusan Pendidikan...

Read more
Kisah Tawanan Perempuan (Bagian III)_ Hari Ketika Anak-anakku Tercerai-berai (Kahera Als’adi)

Kisah Tawanan Perempuan (Bagian III): Hari Ketika Anak-anakku Tercerai-berai (Kahera Als’adi)

September 14, 2023
Kisah Tawanan Perempuan Palestina (bagian II)_ Penderitaan Seorang Ibu (Arina Sarahna)

Kisah Tawanan Perempuan Palestina (bagian II): Penderitaan Seorang Ibu (Arina Sarahna)

September 13, 2023
Kisah Tawanan Perempuan Palestina (bagian I) Ingatan tentang Penyiksaan[1](Sana’a Shihada)

Kisah Tawanan Perempuan Palestina (bagian I): Ingatan tentang Penyiksaan (Sana’a Shihada)

September 12, 2023
41 Tahun Pembantaian Sabra Shatila, Luka Lama yang Tak Pernah Mengering

41 Tahun Pembantaian Sabra Shatila, Luka Lama yang Tak Pernah Mengering

September 8, 2023
54 Tahun Pembakaran Mimbar Al-Aqsa; Yahudinisasi Telah Melampaui Ambang Batas

54 Tahun Pembakaran Mimbar Al-Aqsa: Yahudinisasi Telah Melampaui Ambang Batas

Agustus 26, 2023
Next Post
Pertemuan Pertama Serial Kajian Adara: Konsolidasi Mesir, Nubia, Afrika Utara, dan Yaman

Pertemuan Kedua Serial Kajian Adara: Konsolidasi Mesir dan Suriah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Peran Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia

    Peran Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Rasulullah Saw. kepada Anak Yatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kimiya’ al-Sa’adah: Sebenarnya Bagaimana Konsep Kebahagiaan dalam Islam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indonesia Darurat Stunting: Angka Stunting Melebihi Batas Prevalensi Stunting Dunia dan Tertinggi ke-2 di Asia Tenggara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Masjid Al Qibli

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Company Profile - Adara Relief International

Company Profile - Adara Relief International

00:03:01

“Wonderful Children for Wonderful Family”

00:00:46

Bantuan Halaqah Tatsbit Al-Quran untuk Pengungsian Palestina

00:02:04

Bantuan Halaqah Tahfidz Al-Quran di Pengungsian Palestina

00:01:10

STRONG 'WHY' TO LIGHT UP AL-AQSA

02:04:05
Telegram Instagram Facebook Twitter Youtube Whatsapp

Klik untuk dapatkan update info terbaru

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Sosial Media
  • Donasi

Yayasan Adara Relief Internasional


GrahaQu Lt.2,
Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No.1,
Desa/Kelurahan Kalibata, Kec. Pancoran
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12740
Indonesia

© 2022 Adara Relief International

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
Donasi Sekarang

© 2022 Adara Relief International

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist