Tunisia – Tunisia mengecam tindakan otoritas penjajah Zionis yang menahan salah satu kapal Freedom Flotill 3 yang membawa di atasnya bantuan kemanusian untuk warga Jalur Gaza yang diblokade.
Di atasnya juga ada para aktivis politik dan HAM, termasuk mantan Presiden Tunisia Mohamed Moncef Marzouki. Kementrian Luar Negeri Tunisia dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Senin (29/6), menyerukan pembebasan segera semua aktivis yang ikut dalam Freedom Flotilla.
Tunisia menuduh penjajah Zionis harus bertanggung jawab atas keselamatan mereka dan keselamatan Marzouki. Juru bicara resmi Kepresidenan Tunisia Moez Sinawi mengatakan, “Kepresidenan terus memantau secara intesif apa yang dialami Moncef Marzouki dan yang bersamanya, terutama karena dia adalah mantan presiden juga seorang warga Tunisia, atas aksi pasukan angkatan laut Israel yang menghadang Freedom Flotilla, di mana Marzouki ikut di dalamnya.”
Sinawi menegaskan bahwa kepresidenan Tunisia meyakini definisi negara dan perhatian pada keselamatan warganya. Dari titik tolak inilah Tunisia konsen pada keselamatan Marzouki.
Pada hari Senin (29/6), pasukan angkatan laut Zionis menguasai kapal Marianne yang berlayar menuju Jalur Gaza sebagai bagian dari armada Freedom Flotilla 3 yang akan menghancurkan blokade Gaza. Pasukan angkatan laut menggiring kapal menuju pelabuhan Zionis Asdod.
Infopalestina.com, (30/6/2015)