Sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menangkap seorang anak laki-laki Palestina dari Kota Kafr Ad-Dik, yang terletak di sebelah barat Kota Salfit yang diduduki, sebagai upaya untuk menekan ayahnya agar menyerahkan diri.
Menurut laporan Quds Press, pasukan Israel menyerbu rumah milik warga Palestina bernama Ahmed Abdel Karim Al-Dik dalam rangka menangkapnya. Mereka menggeledah rumah tersebut dan melakukan perusakan. Namun, karena tidak menemukan Ahmed, mereka justru menangkap putranya yang berusia 12 tahun, Ahmed kecil, yang diberi nama sama dengan ayahnya. Anak tersebut lahir saat ayahnya masih mendekam di penjara Israel.
Sumber menambahkan bahwa tentara Israel memborgol dan menutup mata anak tersebut, kemudian memotretnya. Foto itu dikirimkan kepada ayahnya melalui aplikasi WhatsApp, disertai ancaman agar ia menyerahkan diri. Jika tidak, mereka mengancam akan menahan anak itu beserta seluruh anggota keluarga lainnya.
Lebih dari itu, tentara memaksa Ahmed kecil untuk merekam pesan suara dengan todongan senjata, memohon kepada ayahnya agar datang, karena ia takut akan ditangkap, dipukuli, atau bahkan dibunuh.
Komisi Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan Otoritas Palestina bersama Klub Tawanan Palestina dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Senin, mengonfirmasi bahwa pasukan pendudukan Israel telah menangkap sedikitnya 20 warga Palestina dari Tepi Barat dalam kurun waktu antara Ahad malam hingga Senin pagi. Di antara mereka terdapat anak-anak dan mantan tawanan.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini