Hamas membebaskan Keith Siegel yang memiliki kewarganegaraan ganda, AS dan Israel, dalam putaran keempat pertukaran tawanan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza dengan Israel (1/2). Ia dibebaskan bersama dengan dua pemukim Israel, yaitu Ofer Kalderon, 54 tahun, dan Yarden Bibas, 35 tahun, dalam upacara serah terima kepada Palang Merah Internasional, yang diatur dengan ketat di dua lokasi di Gaza. (Omar Al-Qatta/ AFP/ The Washington Post/ Al Jazeera/ MEMO/ MEE)Pertukaran tawanan putaran keempat menandai dibebaskannya 183 tawanan Palestina dari penjara Israel. Selain itu, Penyeberangan Rafah ke Mesir dibuka kembali untuk pertama kalinya setelah diblokir Israel selama delapan bulan, untuk memungkinkan evakuasi medis (1/2). Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan 37 anak yang sakit telah dipindahkan ke Mesir, namun masih terdapat lebih dari 6.000 pasien yang harus dievakuasi ke luar negeri dan lebih dari 12.000 sangat membutuhkan perawatan. (Mohamed Abd El Ghany/ Reuters/ Al Jazeera/ The New Arab)Militer Israel meledakkan gedung-gedung di Kamp Pengungsi Jenin, Tepi Barat yang diduduki, menghancurkan sekitar 20 gedung (2/2). Militer Israel telah memberlakukan operasi militer besar-besaran selama hampir dua pekan di Tepi Barat, langsung setelah diberlakukannya gencatan senjata di Gaza. (Foto Majdi Mohammed/ AP Photo/ Reuters/ Al Jazeera/ MEE)Selama dua pekan berjalannya gencatan senjata, lebih dari 32.000 ton bantuan telah masuk ke Gaza melalui dua penyeberangan, satu di utara dan satu di selatan (3/2). Namun kelompok-kelompok kemanusiaan mengatakan bahwa distribusi bantuan terhambat oleh jalan yang hancur atau rusak, inspeksi Israel, dan ancaman bom Israel yang gagal meledak. (Jehad Alshrafi/ AP Photo/ Al Jazeera)Seorang pria Palestina duduk di depan bangunan yang hancur di Jabalia di Jalur Gaza utara (4/2). Pengeboman Israel dan operasi darat di Gaza telah mengubah seluruh lingkungan menjadi tanah terlantar yang dipenuhi puing-puing. Dengan menggunakan data satelit, PBB memperkirakan bahwa 69 persen bangunan di Gaza telah rusak atau hancur, termasuk sedikitnya 245.000 rumah. Menurut PBB, perlu lebih dari 350 tahun untuk membangun kembali Gaza jika blokade tetap diberlakukan. (Omar Al-Qattaa/ AFP/ Al Jazeera/ Arab News/ UNOSAT)Kendaraan Bulan Sabit Merah Palestina yang membawa bantuan untuk warga sipil tiba di pintu masuk Kamp Pengungsi Tulkarem selama serangan Israel yang terus berlanjut di kota-kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki (5/2). Sejak operasi militer brutal Israel di Tepi Barat dimulai pada 19 Januari, Israel menghancurkan infrastruktur di Tepi Barat dan memaksa 26.000 warga Palestina untuk mengungsi. (Zain Jaafar/ AFP/ MEE/ Al Jazeera)Angin kencang, hujan, dan musim dingin menambah penderitaan ribuan keluarga Palestina di Gaza yang tinggal di tenda-tenda usang setelah rumah mereka hancur dalam pengeboman Israel (6/2). Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan membatasi aliran bantuan, termasuk karavan dan tenda ke Gaza. (Ali Jadallah/ Anadolu/ Al Jazeera/ UNOCHA)Tawanan Palestina yang dibebaskan disambut di Ramallah, Tepi Barat, oleh orang-orang terkasihnya setelah dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari pertukaran tawanan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel (8/2). Hamas membebaskan tiga tahanan Israel pada Sabtu pagi, sementara dinas penjara Israel mengonfirmasi telah membebaskan 183 tawanan Palestina. (Mohammed Torokman/Reuters/ Al Jazeera/ MEMO/ BBC)Pengungsi Palestina menyeberangi Koridor Netzarim menuju Gaza utara setelah militer Israel menarik seluruh pasukannya dari koridor di Jalan Salahuddin yang memisahkan Jalur Gaza utara dari selatan (9/2). Penarikan pasukan dari koridor tersebut merupakan persyaratan di bawah tahap pertama kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang disepakati pada bulan lalu. (Eyad Baba/ AFP/ Al Jazeera/ Anadolu/ CNN)Para demonstran mengunjungi toko buku terkenal “Educational Book Shop” di Al-Quds (Yerusalem) bagian timur, menuntut Israel untuk membebaskan pemilik toko (10/2). Sebelumnya, polisi Israel menggerebek toko buku tersebut dan menangkap dua pemiliknya atas tuduhan menjual buku-buku yang memicu terorisme. (Ammar Awad/ Reuters/ Al Jazeera/ The Guardian)Warga Palestina mengendarai gerobak yang ditarik keledai melewati puing-puing dan jalanan yang tergenang di kamp pengungsi Jabalia (11/2). Kombinasi cuaca buruk, kurangnya tempat berlindung, dan blokade bantuan kemanusiaan Israel yang terus berlanjut telah menciptakan situasi yang semakin menyedihkan. Pembatasan bantuan merupakan salah satu pelanggaran utama Israel, meskipun kelompok bantuan internasional terus menyuarakan kekhawatiran tentang aliran pasokan yang tidak konsisten akan memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza. (Mahmoud Issa/ Reuters/ Al Jazeera)Supermodel Bella Hadid mengunggah gambar di akun media sosialnya yang memperlihatkan tangannya dengan tulisan “Palestina milik orang Palestina” (12/2). Komentarnya muncul sebagai penentangan atas usulan Presiden AS Donald Trump yang hendak memaksa penduduk Gaza keluar dari tanah mereka agar AS mengambil alih Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah”. (IG Bella Hadid/ Yeni Safak/Al Jazeera)Para Patriark dan Kepala Gereja di Al-Quds (Yerusalem) mengadakan pertemuan untuk merilis pernyataan dan permohonan kemanusiaan (14/2). Para pemuka umat Kristiani Palestina itu menegaskan bahwa “masyarakat Gaza, keluarga yang telah hidup selama beberapa generasi di tanah leluhur mereka, tidak boleh dipaksa mengungsi, dilucuti dari apa pun yang tersisa dari rumah mereka, warisan mereka, dan hak mereka untuk tetap tinggal di tanah yang membentuk identitas mereka.” (Jerusalem Patriarchate/ World Council of Churches)Tawanan Palestina yang baru dibebaskan di Gaza membakar pakaian yang mereka kenakan di bawah paksaan Kepala Dinas Penjara Israel, Kobi Yaakobi (15/2). Pakaian itu bergambar Bintang Daud, logo penjara, dan kalimat: “Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan.” Kelompok perlawanan Palestina mengutuk tindakan Israel tersebut dengan menyebutnya sebagai “slogan rasis.” (Anadolu/ TRT/ Al Jazeera)Netanyahu bersumpah akan membuka “gerbang neraka untuk Gaza” jika Hamas tidak memulangkan semua sanderanya dan memuji “visi berani” Presiden Trump untuk masa depan Gaza (16/2). Netanyahu, dalam pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, mengatakan Amerika Serikat dan Israel memiliki “strategi bersama” terkait Gaza. (CBSNews/ Al Jazeera/ MEE/ France24)Warga Palestina duduk di sekitar api unggun di antara puing-puing bangunan yang dihancurkan oleh militer Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara (17/2). Hingga pekan ke-3 gencatan senjata, Israel masih memblokir masuknya mesin berat dan karavan. PBB mengatakan hampir satu juta warga Palestina yang mengungsi tinggal di “tenda-tenda yang tidak memenuhi standar atau tempat penampungan sementara, banyak keluarga yang terpaksa menjahit karung beras bekas sebagai perlindungan darurat”. (Mahmoud Issa/ Reuters/ Al Jazeera)Pasukan Israel, disertai buldoser, menyerbu dan menghancurkan enam rumah milik warga Palestina di Distrik Masafer Yatta, Provinsi Al-Khalil (Hebron), dengan alasan rumah tersebut ‘tidak berizin’ (18/2). Pasukan Israel juga menyerbu Kota Kafr al-Dik dan menghancurkan sebuah rumah karena diduga tidak memiliki izin mendirikan bangunan. (Wisam Hashlamoun/ Anadolu/ Xinhua/ Wafa)Dokter Hussam Abu Safia, Direktur RS Kamal Adwan di Gaza utara, muncul di hadapan media untuk pertama kalinya, dalam keadaan lemah dengan kedua tangan dan kaki diborgol (20/2). Dokter Hussam ditangkap oleh pasukan Israel pada akhir Desember lalu dan keberadaannya terkesan disembunyikan. Menurut keterangan pengacara yang mengunjunginya, Abu Safia menjadi sasaran penyiksaan dan kelaparan di dalam penjara Israel. (Channel 13 Israel/ Al Jazeera/ TRT/ Anadolu)Pasukan Israel menembak dan membunuh dua anak Palestina, Rimas Omar Mohammad Ammouri (13) dan Ayman Nassar Taysir Al-Hemouni (12) di Tepi Barat yang diduduki (21/2). Sejak awal 2025, Israel telah membunuh 16 anak Palestina di Tepi Barat. Sementara itu, sepanjang tahun 2024, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh sedikitnya 93 anak Palestina di Tepi Barat yang diduduki, menurut dokumentasi yang dikumpulkan oleh DCIP. (DCI-Palestine/ Al Jazeera/ IMEMC)Dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, Omer Shem Tov, 22 tahun, terlihat mencium kening pejuang Palestina dalam upacara pelepasan tahanan Israel di Nuseirat, Gaza tengah (22/2). Tov dibebaskan bersama Eliya Cohen dan Omer Wenkert. Pada hari yang sama, Avera Mangistu, tahanan yang berada di Gaza selama lebih dari sepuluh tahun, juga dibebaskan. (Reuters/ Al Mayadeen/ Daily Mail/ MEMO)Pasukan Israel mengerahkan tank-tank mereka di Tepi Barat yang diduduki untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun, dan mengungsikan 40.000 warga Palestina dari kamp-kamp pengungsi di utara Tepi Barat (23/2). Operasi tersebut mencakup beberapa kamp pengungsi di dekat Kota Jenin, Tulkarem, dan Tubas. (Jaafar Ashtiyeh/AFP/ CNN/ Al Jazeera/ Anadolu)Seorang perwira polisi Israel melompat ke punggung seorang demonstran (25/2). Kelompok Yahudi ortodoks terus memprotes perubahan aturan mahkamah di Israel yang mewajibkan mereka mengikuti wajib militer dan bergabung dengan militer Israel. (Ronen Zvulun/ Reuters)Setidaknya tujuh bayi Palestina meninggal karena hipotermia selama musim dingin yang parah di Jalur Gaza (26/2). Dr. Saeed Salah, direktur salah satu RS di Kota Gaza, mengatakan bahwa tiga bayi baru lahir meninggal tidak lama setelah dirawat, dua anak lainnya meninggal pada Selasa pagi, kematian bayi keenam dilaporkan di Khan Younis, dan bayi ketujuh, Seela Abdul Qadir yang berusia dua bulan, meninggal pada Rabu. Dokter Salah menyatakan karavan sangat dibutuhkan untuk menghadirkan kehangatan bagi bayi dan keluarga di Gaza. (Anadolu/ Al Jazeera/ CNN/ MEMO)Tawanan Palestina yang dibebaskan disambut meriah di Khan Younis, Jalur Gaza (27/2). Israel telah membebaskan gelombang terakhir tawanan Palestina yang dibebaskan pada tahap pertama perjanjian gencatan senjata multitahap dengan Hamas, yakni sebanyak 641 tawanan, termasuk 450 tawanan yang berasal dari Gaza. (AP Photo/ Reuters/ Al Jazeera/ VOA)Warga Palestina menggantungkan dekorasi di samping rumah mereka yang hancur sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadan di Khan Younis, Jalur Gaza selatan (28/2). Meskipun harus menanggung sakit, luka, dan kehancuran, warga Gaza tetap menyambut Ramadan dengan suka-cita dan keteguhan. (Jehad Alshrafi/ AP Photo/ Al Jazeera)
Sejarah Hari Penghapusan Diskriminasi Rasial Sedunia Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, diskriminasi didefinisikan sebagai pembedaan perlakuan terhadap sesama manusia berdasarkan...