Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencegah delegasi negaranya kembali ke Mesir untuk menghadiri pertemuan 4 hari terkait usulan kesepakatan pertukaran sandera dengan kelompok pejuang Palestina, menurut media lokal pada hari Rabu (14/2), Anadolu Agency melaporkan.
“Netanyahu tidak mengizinkan tim perunding kembali ke Mesir pada Kamis ini untuk melanjutkan pembicaraan mengenai kesepakatan penyanderaan,” lapor Saluran 12 Israel.
“Netanyahu percaya bahwa pihak Palestina harus menerima persyaratan yang ditetapkan Israel untuk mencapai kemajuan,” kata lembaga penyiaran itu.
Para pejabat dari Israel, Mesir, Qatar dan Amerika mengadakan pertemuan di Kairo pada Selasa (13/2) untuk membahas gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera antara kelompok pejuang Palestina dan Israel.
“Posisi pejuang Palestina tidak berubah, dan mereka masih bersikeras untuk mengakhiri perang. Ini tidak diterima oleh Israel,” kata lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.
Pekan lalu, kelompok pejuang Palestina mengusulkan rencana tiga tahap untuk gencatan senjata di Gaza yang mencakup jeda pertempuran selama 135 hari dengan imbalan pembebasan sandera, menurut sumber Palestina. Namun Netanyahu menolak tawaran tersebut dan bersumpah untuk melanjutkan perang di Gaza sampai meraih “kemenangan telak”.
Agresi Israel di Gaza telah menyebabkan 85% penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur.
Di Mahkamah Internasional (ICJ), Israel dituding telah melakukan genosida. ICJ kemudian mengeluarkan putusan sela pada Januari yang memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini