Jakarta – Adara. Ketua Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA), Soekarno Hatta mengaku kaget dan senang disambangi oleh pengurus Adara Relief International. Pemuda yang akrab disapa Ai ini tak bisa menyembunyikan keterkejutannya ketika memberikan sambutan dalam pertemuan antara RICMA dan Adara di masjid Cut Meutia Jakarta (30/1/2018).
“Terus terang tamu yang hadir kali ini diluar ekspektasi saya karena selama ini tamu-tamu yang datang ke RICMA kebanyakan dari kalangan remaja atau anak muda, begitupun dalam bayangan saya tamu yang akan datang hari ini adalah remaja atau anak muda. Rupanya kami kedatangan tamu para senior yang pasti lebih banyak pengalamannya sehingga kami bisa belajar dari Ibu-ibu pengurus Adara dan bisa saling berbagi,” ucap Ketua RICMA yang memiliki nama gabungan dari 2 proklamator negara RI ini.
Lebih lanjut Ai memaparkan kegiatan-kegiatan RICMA, baik yang rutin maupun yang berdasarkan momentum. Pemuda berkacamata ini berharap bisa terjalin sinergi diantara Adara dan RICMA.
Selain Ai, pengurus RICMA yang turut hadir dalam pertemuan kali ini adalah Silvira Yolanda (Bendahara Umum), Zitalini Ratih (Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan), Laras Silvia (Anggota Departemen Pemberdayaan Perempuan), Hilmi Triawan dan Ridho Aulia (Anggota Departemen Olahraga Kesenian dan Kebudayaan). Saat ini ada sekitar 97 orang anggota dan pengurus RICMA.
Ketua Adara Relief International, Nurjanah Hulwani, dalam sambutannya mengatakan bahwa pertemuan ini bukan pertemuan yang kebetulan. Adara merasa perlu menyasar lembaga atau organisasi anak-anak muda dalam bergerak untuk membantu Palestina, khususnya untuk anak, perempuan dan keluarga Palestina.
“Bagi Adara, anak muda adalah mitra yang strategis untuk membantu menggalang kepedulian pada perjuangan bangsa Palestina,” imbuh Nurjanah.
Di hadapan para punggawa RICMA, Ketua Adara yang sudah bercucu ini memaparkan bahwa Adara senantiasa melakukan edukasi dan sosialisasi terkait kepalestinaan agar terbangun pemahaman kenapa kita mesti bela Palestina, karena jika sudah paham akan timbul kepedulian. Jika sudah peduli, maka donasipun akan mudah digalang, begitu pula dengan mobilisasi doa bagi kemerdekaan Palestina.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Jaringan Adara, Sri Vira Chandra, memberikan penjelasan mengenai lembaga Adara Relief International dan bantuan-bantuan yang telah Adara salurkan. “Umat yang sedang tertidur, dibangunkan oleh kewajiban membela Al Aqsa dan Palestina,” pungkas Sri Vira. (*)