Calon jemaah haji Indonesia akan menghadapi tantangan berat terkait kondisi iklim di Arab Saudi. Madinah pada akhir bulan Mei, mulai memasuki musim panas. Suhu di siang hari bisa mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kondisi cuaca panas di Kota Mekkah dan Madinah akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan jemaah.
Aktivitas yang dilakukan oleh para jamaah haji membuat mereka lebih banyak terpapar sinar matahari terik dan bisa memicu kondisi heat exhaustion hingga heatstroke atau gangguan organ, baik jantung, otak, hingga ginjal, akibat suhu tinggi sehingga membuat seseorang mengalami kondisi layaknya pasien stroke.
Kelembaban udara yang rendah ini mengakibatkan panas terasa menyengat namun tubuh tidak berkeringat. “Jamaah harus waspadai cuaca panas di Madinah. Panas di Madinah akan terasa lebih menyengat namun tubuh tidak berkeringat. Hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang bisa menghambat jemaah untuk menjalankan ibadah,” tutur Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. M. Imran dalam keterangan tertulis, Selasa (30/5).
Berdasarkan laporan Arabia Weather, suhu di Mekkah hari Selasa (30/5) mencapai 41 derajat celcius. Sementara itu, pada malam hari suhu diprediksi mencapai 29 derajat celcius. Menanggapi hal tersebut, M. Imran menyampaikan sejumlah hal yang perlu diwaspadai oleh para jemaah haji asal Indonesia yang menghadapi suhu panas di Madinah. Jemaah haji harus menyiapkan perlindungan tambahan agar tetap bisa beribadah dengan lancar di tengah cuaca panas.
Dengan melakukan pencegahan yang cukup, diharapkan jemaah haji dapat terhindar dari masalah kesehatan karena suhu panas dan beribadah dengan lancar. Jika jemaah haji memiliki masalah kesehatan, diimbau untuk segera berkonsultasi dengan tenaga Kesehatan di kloter masing-masing.
Berikut adalah sejumlah langkah yang bisa diterapkan untuk mencegah terkena heatstroke, dikutip dari berbagai sumber.
-
Menggunakan pakaian yang tepat
Dalam kondisi cuaca panas, gunakanlah pakaian yang berbahan sejuk, ringan, dan tidak ketat. Menggunakan pakaian yang ketat atau berbahan tebal akan menghambat tubuh untuk bisa mengeluarkan panas. Untuk mencegah terkena heatstroke, dr Imran juga menganjurkan para jamaah haji untuk menggunakan payung dan menggunakan baju lengan panjang. Ia juga mengimbau jamaah agar tidak memaksakan diri untuk berjalan tanpa alas kaki.
-
Menjaga tubuh tetap terhidrasi
Minum 250 ml air setiap 1 jam, yang dilakukan bertahap seperti sekali minum cukup dua atau tiga teguk air secara perlahan. Hal ini bisa mencegah tenggorokan kering sehingga tidak memicu batuk. Kebiasaan minum seperti ini juga bisa mencegah terjadinya dehidrasi. Dikutip dari Mayo Clinic, penting juga untuk menghindari minuman-minuman manis karena minuman jenis ini bisa membuat tubuh lebih banyak kehilangan cairan. Hindari juga mengonsumsi cairan yang terlalu dingin karena bisa menyebabkan keram perut.
-
Jangan berada di luar ruangan terlalu lama
Coba untuk membatasi kegiatan di luar ruangan ketika matahari sedang berada di kondisi terik. Banyak beristirahat di ruang atau area teduh agar tubuh bisa memiliki ruang untuk mendinginkan diri. Usahakan untuk berada di dalam ruangan yang sejuk atau dingin lebih banyak. Hindari juga aktivitas-aktivitas fisik yang berat atau berpotensi membuat tubuh kehilangan cairan.
-
Dinginkan tubuh
Terdapat beberapa cara untuk bisa mendinginkan tubuh dari cuaca yang panas, seperti membawa botol semprotan air untuk disemprotkan pada bagian tubuh, mencelupkan area pergelangan kaki dan tangan ke dalam air dingin, membasahi kepala dengan air, hingga mengusap kepala dengan handuk basah. “Jika menemukan jemaah haji pingsan karena heat stroke maka jamaah tersebut harus dibawa ke tempat yang teduh dan basahi badannya dengan air dingin,” ucap dr. Imran
-
Gunakan tabir surya
Sunburn atau kondisi kulit yang terbakar sinar matahari bisa memengaruhi kemampuan tubuh untuk bisa mendinginkan diri dan bisa membuat tubuh mengalami dehidrasi. Jika harus keluar ke luar ruangan dan berpotensi terpapar sinar matahari, lindungilah diri dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya yang setidaknya mengandung SPF 30. Jangan lupa untuk kembali menggunakannya setiap dua jam.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini