Rabi sayap kanan Israel, Yehuda Glick, dan puluhan pemukim memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Selasa pagi (30/5), lapor kantor berita WAFA. Para pemukim Israel menyerbu situs tersebut melalui Gerbang Al-Mughrabi dengan dilindungi oleh pasukan bersenjata Israel. Mereka melakukan tur provokatif, mengadakan ritual dan doa Talmud di dalam dan di gerbang Al-Aqsa. Ini terjadi setelah ratusan pemukim Israel pekan lalu menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa untuk memperingati hari raya Yahudi Shavuot.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Wakaf Islam di Al-Quds (Yerusalem) mengatakan sebanyak 252 pemukim Israel masuk ke halaman Masjid Al-Aqsa setelah kelompok Israel meminta pemukim untuk mengintensifkan serangan mereka pada Kamis dan Jumat. Departemen menambahkan bahwa polisi Israel juga membatasi masuknya warga Palestina sejak Subuh.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam. Dengan demikian, doa dan ritual non-Muslim dilarang untuk dilakukan. Namun, sejak 2003, Israel mengizinkan pemukim masuk ke kompleks itu hampir setiap hari. Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Mereka menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini