Wakil Menteri Pembangunan Sosial Palestina, Assem Khamis, mengatakan bahwa 170 anak Palestina yang saat ini berada di penjara Israel telah mengalami berbagai bentuk pelecehan dan penyiksaan. Berbicara di depan konferensi regional tentang pencegahan pelanggaran berat terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata yang diadakan di Ibu Kota Qatar, Doha, pada Minggu, Khamis mengatakan sejak 2005 hingga 2022, Israel telah menawan 7.500 anak Palestina. Ia menambahkan bahwa negara Palestina sangat ingin melindungi semua anak-anak dari segala aktivitas yang mengarah pada keterlibatan mereka dalam konflik bersenjata, terutama anak-anak yang sebelumnya telah ditangkap oleh pendudukan Israel.
“Pendudukan Israel berusaha, secara konsisten dan terus menerus, untuk menghancurkan kehidupan anak-anak Palestina dan menargetkan mereka dengan penangkapan, pelecehan, dan mengekspos mereka dengan kekerasan dan ancaman,” katanya. Dia menyeru untuk menuntut Israel agar bertanggung jawab atas pelanggaran terkait hak anak di hadapan pengadilan internasional, selain mendukung Kementerian Pembangunan untuk dapat melindungi, merawat, dan merehabilitasi anak-anak Palestina.
Khamis juga menyerukan untuk mendukung organisasi internasional dan lembaga Palestina yang mendokumentasikan pelanggaran Israel terhadap hak anak. Ia juga memberikan dukungan, bantuan, dan partisipasi dalam Konferensi Anak Palestina, yang akan segera diselenggarakan oleh Kerajaan Yordania. Liga Arab juga telah menyeru masyarakat internasional untuk campur tangan dan bekerja dengan serius dalam menghentikan pelanggaran Israel terhadap anak-anak Palestina, dan untuk memastikan perlindungan hak dan keamanan mereka.
Liga Arab pada Minggu (28/5) juga telah meminta masyarakat internasional untuk “mengambil tindakan serius dan menghentikan pelanggaran Israel terhadap anak-anak Palestina, melindungi mereka, dan menjamin keselamatan mereka.” Hal itu disampaikan Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab dan Kepala Bidang Sosial, Haifa Abu Ghazaleh, yang disampaikan saat peresmian konferensi virtual tentang pelanggaran terhadap anak-anak selama konflik bersenjata. Banyak duta besar, menteri, perwakilan negara, dan LSM yang menghadiri konferensi tersebut.
Abu Ghazaleh menekankan pentingnya mengakhiri pelanggaran terhadap anak-anak selama konflik bersenjata akibat krisis kemanusiaan di negara Arab. “Masyarakat internasional harus mengambil tindakan serius dan menghentikan pelanggaran Israel terhadap anak-anak Palestina, melindungi mereka, dan menjamin keselamatan mereka,” katanya. Dia menambahkan: “Komunitas internasional harus meminta pertanggungjawaban pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut dan menjamin penuntutan atas kejahatan mereka.”
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
https://internasional.republika.co.id
https://internasional.republika.co.id
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini