Kementerian Dalam Negeri Israel memperbarui larangan perjalanan yang dikenakan pada Sheikh Raed Salah dengan klaim bahwa beliau adalah “bahaya bagi keamanan negara,” lapor Arab48 pada Selasa (14/2). Sebelumnya pada 1 September 2022, Israel telah memberlakukan larangan perjalanan terhadap Sheikh Salah, kepala cabang utara Gerakan Islam di Palestina.
Penjabat Menteri Dalam Negeri Israel Michael Malchieli menandatangani larangan perjalanan baru yang berlaku selama satu bulan hingga 13 Maret. Malchieli mengatakan bahwa dia melihat informasi intelijen tentang Sheikh Salah dan menemukan dia memimpin kegiatan untuk mendirikan badan alternatif untuk Gerakan Islam yang dilarang dan dinyatakan sebagai organisasi “teroris” oleh otoritas pendudukan Israel pada 2015.
Penjabat menteri mengklaim bahwa jika Salah bepergian ke luar negeri, dia akan dapat bekerja sama dengan organisasi “teroris” lainnya dan “menimbulkan bahaya serius bagi keamanan negara.” Keputusan tersebut dapat diajukan banding dan dapat diperpanjang hingga enam bulan, lapor Arab48.
Sheikh Salah menganggap keputusan itu merupakan “hasutan terhadapnya” sebagai kepala Komite Penyebaran Perdamaian – sebuah cabang dari Komite Tindak Lanjut Tinggi untuk Komunitas Arab. Komite bekerja untuk memerangi kekerasan dalam komunitas Arab di Israel. Dia menuding pemerintah Israel terus merusak upaya komitenya agar kekerasan di antara orang Arab terus meningkat.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini