Ahad (19/1) malam, beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku, Hamas menyerahkan tiga perempuan Israel yang menjadi sandera kepada Palang Merah sebagai bagian dari fase pertama perjanjian tersebut.
Brigade al-Qassam merilis rekaman yang menunjukkan tiga perempuan Israel itu tersenyum di dalam kendaraan dan menerima tas berisi cenderamata dari Jalur Gaza sebelum mereka diantar ke titik penyerahan. Rekaman lainnya menunjukkan kendaraan yang membawa sejumlah pejuang Brigade al-Qassam mengawal para sandera menuju Alun-Alun Saraya di Kota Gaza.
Siaran berita dari Anadolu Agency memperlihatkan kerumunan warga Palestina di Alun-Alun Saraya. Mereka berkumpul di sekitar kendaraan yang membawa sandera sebelum mereka diserahkan kepada petugas Palang Merah. Pada Ahad (19/01) malam, Palang Merah kemudian menyerahkan ketiga perempuan tersebut kepada pasukan pendudukan Israel.
Salah satu dari sandera yang dibebaskan, Emily Damari, mendapatkan sambutan hangat dari keluarganya. Ibunya, Mandy Damari, menyatakan bahwa kondisi kesehatan Emily “jauh lebih baik” dari yang diharapkan. Dalam sebuah pernyataan tertulis, Mandy mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya dapat berkumpul kembali dengan putrinya yang dibebaskan dari Gaza.
Setelah pembebasannya, Emily disebut telah kembali menjalani hidupnya dan menjadi perempuan paling bahagia di dunia. Keluarga tersebut menyerukan keberlanjutan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas guna memastikan pembebasan sisa tawanan Israel yang masih berada di Gaza.
Pertukaran tawanan pada hari Ahad tersebut melibatkan pembebasan tiga perempuan Israel, termasuk Emily, oleh Hamas, sementara Israel membebaskan 90 tawanan Palestina sebagai bagian dari perjanjian tersebut.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini