Pengungsi Palestina di kamp pengungsi Ein Al-Hilwa di Lebanon telah menyelenggarakan protes di depan sebuah klinik yang dijalankan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA). Mereka mendesak UNRWA untuk membuat rencana bantuan darurat, Quds Press melaporkan. Protes tersebut diselenggarakan oleh Gerakan Independen Bersatu Palestina dan diikuti oleh puluhan pengungsi.
“Protes itu adalah bagian dari aksi berkelanjutan oleh para pengungsi Palestina di Lebanon yang berusaha mengumumkan keadaan darurat dan kebutuhan untuk memiliki rencana bantuan darurat, sosial, kesehatan, dan pendidikan,” jelas Ibrahim Mi’ari, anggota Persatuan Pengungsi. Dia menambahkan bahwa pemotongan layanan UNRWA berdampak negatif terhadap kondisi kehidupan dan perawatan kesehatan semua pengungsi Palestina. “Situasi ekonomi yang sulit di Lebanon telah memperbesar kondisi para pengungsi yang tragis dan sulit dengan peningkatan angka kemiskinan, pengangguran, dan keputusasaan yang luar biasa.”
Mi’ari menyerukan kepada semua orang yang berkepentingan dengan UNRWA dan bekerja untuk para pengungsi Palestina di Lebanon untuk menyatakan mereka sebagai penduduk yang dilanda bencana karena kondisi kehidupan dan kesehatan yang keras yang mereka alami di kamp-kamp pengungsi. Gerakan Independen Bersatu dibentuk oleh pengungsi yang lebih muda menyusul keputusan yang diambil di Lebanon pada 2019 untuk mengaktifkan undang-undang yang mencegah pengungsi Palestina menjalankan profesi penting tertentu.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini