Adara Relief – Pondok Gede. Jam baru saja menunjukkan pukul 08.00 pagi, namun puluhan ibu-ibu yang mengenakan kerudung tampak telah memadati masjid Darussalam, komplek Taman Sari Persada Raya, Jatibening, Pondok Gede. Tepat pukul 09.00 sebanyak 200 peserta sudah memenuhi aula masjid untuk mengikuti kajian kepalestinaan yang diselenggarakan oleh majlis taklim Asy Syifa dan Khoirunnisa bekerja sama dengan Adara Relief International.
Acara yang berlangsung pada hari Rabu (9/5) ini diawali dengan taujih singkat dari Pembina kedua majlis taklim tersebut Nani Handayani yang mengingatkan tentang cita-cita bersama yakni bisa sujud di masjid Al Aqsa dalam keadaan merdeka.
Selanjutnya kajian diisi oleh dr. Amal Khalifa yang merupakan pembicara utama. Beliau memaparkan tentang Al Aqsa sebagai amanah bersama milik umat. Beliau juga menyinggung mengapa Israel begitu berani menista Al Aqsa dengan berbagai cara (mengotori lingkungan masjid dengan miras, masuk dengan menggunakan alas kaki, bersenjata lengkap) karena mereka tidak takut dengan umat Islam di seluruh dunia. Mereka tahu bahwa umat Islam tengah tertidur sehingga tidak peduli dengan urusan Al Aqsa.
Oleh karenanya, menjadi kewajiban kita sebagai umat muslim yang kini memahami persoalan Al Aqsa untuk membantu mengedukasi masyarakat tantang Al Aqsa dengan berbagai cara. Beliau mencontohkan tentang lomba mewarnai masjid Al Aqsa yang dilakukan oleh salah satu sekolah TK di Turki, yang ditujukan untuk mengenalkan kepada anak-anak TK terhadap Al Aqsa. Adapula orang yang menggunakan pin bertuliskan “Kami akan Segera Shalat di Masjid Al Aqsa yang Merdeka.”
Kajian terakhir diisi oleh Ketua Adara Relief International Nurjanah Hulwani yang mengulas tentang perihal yang dapat dilakukan oleh umat Islam di Indonesia khususnya, untuk membebaskan Al Aqsa.
Pada akhir acara, panitia melakukan pelelangan strimin yang dibuat oleh penduduk Palestina dan pengumpulan donasi. Antusiasme jamaah untuk membantu Palestina terbukti dari terkumpulnya donasi dan hasil lelang hingga sebanyak 55.966.400 rupiah. Tak ketinggalan pula, sebagian ibu-ibu ada yang mendonasikan cincin perhiasan, anting-anting dan liontin.