• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Minggu, Mei 18, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home International

Apa Yang Kita Inginkan Dari Pawai Kepulangan

by Adara Relief International
Mei 26, 2018
in International
Reading Time: 4 mins read
0 0
0
Apa Yang Kita Inginkan Dari Pawai Kepulangan
10
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Yasin Izzuddin

Baca Juga

Palestina dalam Gambar, April 2025

Israel Lanjutkan Pembantaian di Gaza: Sekolah, Rumah, dan Restoran Jadi Sasaran

Senin, 21 Mei 2018-

Meskipun tema Aksi Kepulangan sudah sangat jelas, tapi banyak orang di seluruh dunia, termasuk Palestina, tidak mengetahui dengan pasti apa tujuannya. Sebagian menyangka, dalam rangka menuntut dicabutnya blokade terhadap Gaza, yang lain beranggapan untuk sekedar menyampaikan protes terhadap penjajah Zionis.

Kita harus menjelaskan kepada seluruh dunia tujuan utama dari pawai kepulangan, yaitu memperkenankan kembalinya jutaan pengungsi Palestine ke rumah-rumah mereka yang telah mereka tinggalkan. Ini merupakan hak asasi manusia yang paling mendasar dan didukung oleh seluruh konvensi, termasuk diantaranya resolusi PBB no. 194 yang dikeluarkan di tahun 1948. Resolusi menyebutkan bahwa pengungsi Palestina berhak kembali ke rumah-rumah mereka.

Ada dua perkara yang menjadi alasan penjajah Zionis untuk tidak melaksanakan resolusi no. 194 ini. Pertama, orang Palestina tidak mungkin kembali ke tanah mereka dan tidak mungkin dilaksanakan sebab saat ini wilayah tersebut sudah ditempati oleh para pemukim Yahudi. Kedua, kembalinya para pengungsi Palestina ke wilayah ini akan merusak kemurnian bangsa Yahudi disebabkan berubahnya komposisi demografi.

Dua alasan ini tidak bisa diterima. Sangat disayangkan PLO telah menyia-nyiakan kesempatan untuk menolak kedua alasan tersebut saat PLO menerima penundaan perundingan seputar topik pengungsi dalam perjanjian Oslo.

Alasan pertama terbantahkan oleh beberapa realita yaitu :

1. Mayoritas kampung-kampung yang ditinggalkan para pengungsi masih dalam kondisi yang sama. Di sebagian tempat ditanami semak belukar untuk mencegah penduduknya kembali atau memanfaatkannya. Karenanya, sangat memungkinkan sekali mengembalikan para pengungsi ke wilayah ini tanpa harus mengusir satu orang-pun pemukim yahudi.

Doktor Salman Abu Sittah telah melakukan riset terperinci seputar topik ini.

2. Penjajah Zionis belakangan memutuskan beberapa peraturan perundangan untuk menjual bagian yang menjadi aset para pengungsi dalam pasar lelang. Berarti bagian ini tidak dihuni dan tidak dimanfaatkan. Jadi, mengapa menjualnya, dan bukan mengembalikannya kepada pemiliknya?

3. Zionis beranggapan bahwa aset para pengungsi telah diambil alih oleh pemukim Yahudi. Oleh sebab itu, tidak praktis mengusir para pemukim Yahudi. Meskipun alasan ini tidak bisa diterima, tetapi andaikan kita terima, lalu mengapa warga Palestina dilarang untuk sekedar kembali ke Palestina dan memiliki berkas untuk menempatinya. Tidak usah dikembalikan tanahnya, tetapi paling tidak memperkenankan  untuk kembali ke negaranya (jikalau memang pemerintah Zionis ada niat baik).

4. Mengapa warga Palestina yang mengungsi di Tepi Barat dan Gaza tidak diperkenankan kembali ke rumah mereka? Kembali ke wilayah yang berada di bawah kekuasaan otoritas pemerintah Palestina.

Pertama, Sebagian besar orang di seluruh dunia, termasuk diantaranya orang Arab dan Umat Islam yang mendukung upaya pembebasan Palestina, tidak mengetahui bahwa pengungsi Palestina di luar negeri dilarang oleh penjajah Zionis untuk kembali meskipun ke Gaza, Ramallah, atau Nablus.
Sedangkan alasan kedua, yaitu menjaga kemurnian Yahudi di Palestina.
Ini merupakan sikap rasisme yang keji, dan tidak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Hitler saat membunuh jutaan orang Yahudi dan Gipsi, serta ras lain yang dianggap mengotori kemurnian ras Jerman.

Jika seluruh dunia saat ini menolak rasisme di Eropa dan Amerika terhadap para imigran yang datang ke negara-negara tersebut, maka bagaimana mungkin mereka menerima rasisme imigran Yahudi yang datang ke Palestina kemudian mengusir penduduknya serta menolak kembalinya mereka karena semata-mata faktor rasial.

Jika seluruh dunia menginginkan pemecahan permasalahan Palestina dengan cara damai, maka haruslah dimulai dengan menekan penjajah Zionis untuk menerima hak kepulangan para pengungsi dan melakukan langkah-langkah yang menunjukkan niat baik sebagai pembuktiannya sebelum masuk ke pembicaraan lain seperti:
1.Permintaan maaf secara terbuka atas pembantaian dalam Nakba, pembersihan etnis, dan kesiapan awal, untuk memperbaiki kesalahan.

2.Membiarkan semua pengungsi Palestina yang terdiaspora untuk memiliki kartu identitas Palestina yang memungkinkan mereka untuk hidup di wilayah kekuasaan otoritas Palestina sebagai langkah awal untuk menerapkan hak untuk kembali.

3.Mulai mengembalikan para pengungsi ke kampung-kampung yang hancur (sampai saat ini masih hancur) sebagai langkah awal.

Dalam kondisi penjajah Zionis menyetujui langkah-langkah niat baik ini, barulah kita dapat mengatakan bahwa kita betul-betul dalam proses memperbaiki kejahatan historis.

Adapun jika penjajah Zionis tidak menerima (sisi inilah yang paling dominan)  karena terpedaya oleh kekuatan militernya, dan mengira bahwa tidak ada satu pihakpun yang mampu memaksanya untuk mengembalikan para pengungsi, maka saat itulah penjajah Zionis dan siapa saja yang mendukung mereka dan melindungi mereka merupakan pihak yang harus bertanggung jawab atas panasnya wilayah tersebut.

Pada kondisi lemahnya dunia untuk mengembalikan hak kami yang terampas, maka kami berhak menggunakan segala cara yang memungkinkan untuk mendapatkannya.

Siapa saja yang diam saat penjajah Zionis menggunakan pesawat, tank, serta persenjataan berat untuk membunuh dan mengusir bangsa kami, maka ia tidak berhak untuk melarang kami meggunakan kekuatan. Mayoritas bangsa kami yakin bahwa kami berhak menggunakan segala bentuk perlawanan menghadapi penjajah Zionis. Meskipun begitu, sudah seharusnya kami menjelaskan kepada dunia, apa yang kami inginkan dan mengapa kami menggunakan kekuatan. Sudah selayaknya juga tuntutan kami itu harus jelas, hingga tidak ada yang dapat memalingkan kami dan membungkam kami dengan berbagai upaya perundingan yang tidak membawa manfaat.

Pawai kepulangan terjadi untuk mengembalikan para pengungsi ke tanah milik mereka. Selama tujuan ini belum tercapai, maka tidak ada kata berhenti.

Terjemah oleh : Hasanah Ubaidilah

sumber :
http://palestine.paldf.info/articles/2018/5/21/-ما-الذي-نريده-من-مسيرات-العودة؟

ShareTweetSendShare
Previous Post

Kajian Kepalestinaan Masjid Bani Umar : “Rindu Al Aqsa”

Next Post

112 Tewas saat Pawai Kepulangan Akbar; Where are you, world?

Adara Relief International

Related Posts

Webinar Fiqh Qurban bersama Ustadzah Herlini Amran, M.A.
International

Kurban Kok Kaleng, Emang Boleh?

by Marketing Communication
Mei 16, 2025
0

Adara — Menyambut Idul Adha 1446 H, Adara Relief International menggelar kajian daring bertajuk “Qurban Kok Kaleng, Emang Boleh?” bersama...

Read moreDetails
Israel Bunuh Satu Perempuan Palestina Per Jam di Gaza

Israel Bunuh Satu Perempuan Palestina Per Jam di Gaza

Mei 13, 2025
Palestina dalam Gambar, April 2025

Palestina dalam Gambar, April 2025

Mei 11, 2025
Israel Lanjutkan Pembantaian di Gaza: Sekolah, Rumah, dan Restoran Jadi Sasaran

Israel Lanjutkan Pembantaian di Gaza: Sekolah, Rumah, dan Restoran Jadi Sasaran

Mei 8, 2025
Ben-Gvir Dukung Pengungsian dan Kelaparan di Gaza, Bertentangan dengan Hukum Internasional

Ben-Gvir Dukung Pengungsian dan Kelaparan di Gaza, Bertentangan dengan Hukum Internasional

Mei 7, 2025
Israel Siap Perluas Serangan di Gaza, Krisis Tentara dan Kontroversi Penyanderaan Memuncak

Israel Siap Perluas Serangan di Gaza, Krisis Tentara dan Kontroversi Penyanderaan Memuncak

Mei 5, 2025
Next Post
112 Tewas saat Pawai Kepulangan Akbar; Where are you, world?

112 Tewas saat Pawai Kepulangan Akbar; Where are you, world?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Adara Palestine Situation Report 39

    Adara Palestine Situation Report 39

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 91% Penduduk Gaza Alami Krisis Pangan, WHO dan Otoritas Gaza Serukan Status Kelaparan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meneladani Sikap Tolong Menolong Pada Masa Rasulullah Saw dan Para Sahabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga “Koridor Kematian” Gaza: “Perbatasan” yang Dibangun di atas Ribuan Nyawa Penduduk Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Rasulullah Saw. kepada Anak Yatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional
Alamat : GrahaQu Lt.2, Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1, Kelurahan Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Kode Pos 12740

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
    • Gerai Adara
    • Gerai Buku Adara
  • Program
    • Adara for Children
    • Adara for Woman
    • Adara for Humanity
    • Penyaluran
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Humanitarian Report
    • Palestina dalam Gambar
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional
Alamat : GrahaQu Lt.2, Jl. Warung Buncit Raya Loka Indah No. 1, Kelurahan Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, Kode Pos 12740