Adara Relief – Jakarta. Kewajiban seorang muslim untuk membela bumi Al Aqsa sesungguhnya tidak pernah berhenti sampai ia dibebaskan dari penjajahan zionis Yahudi. Kewajibannya tidak akan hilang, meski tidak ada darah yang tertumpah di Palestina. Kewajibannya tidak mereda, meski ada perjanjian gencatan senjata
Dr. Amal Khalifa, seorang peneliti sejarah Palestina, mengingatkan kembali akan kewajiban umat Islam di seluruh dunia terhadap persoalan Palestina. Allah SWT telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan terbaik diantara bulan-bulan yang ada. Ia juga menjadikan Jumat sebagai hari terbaik, dalam hari-hari yang ada. Demikian pula Al Aqsa, Dia menjadinnya sebagai tempat terbaik sebagaimana termaktub dalam firman-Nya di dalam surat Al Isra. Ketika Allah menyebutkan Al Aqsa dalam Al Quran, maka keberkahan juga berada disekelilingnya.
Di hadapan jamaah acara tarhib Ramadhan yang diselenggarakan pada Sabtu (5/4) di LBQ Risalatuna di bilangan Jakarta, Dr. Amal juga mengingatkan bahwa jauh dan dekatnya jarak tidak melunturkan sedikitpun kewajiban untuk membela Al Aqsa. Meski jarak Indonesia dengan Palestina berjarak sekitar 8.455 km, namun kita tetap harus membela Palestina. Sebab Palestina adalah kita. Allah SWT tidak hanya menurunkan surat Al Isra untuk orang arab saja, melainkan untuk seluruh umat. Demikian pula dengan permasalahan Palestina.
Negara Palestina diapit oleh negara-negara Islam yang dulunya mempertahankan Palestina. Namun kini mereka tengah dilanda konflik, sehingga fokus mereka terbelah terhadap isu Palestina. Keadaan ini membuat Trump berfikir bahwa momen inilah saat yang tepat untuk merebut Palestina dan menjadikan kota Al Quds (Yerusalem) sebagai ibukota Israel.
Israel juga mengira bahwa saat-saat inilah mereka dapat dengan leluasa menjajah Palestina. Namun mereka lupa, bahwa masih ada Indonesia sebagai negara terbesar di dunia yang penduduknya beragama Islam yang selalu mendukung Palestina. Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa Rasul bersabda, ” Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum seluruh kaum muslimin memerangi Yahudi.” Tidakkah kita, umat Islam di Indonesia, juga termasuk dalam bagian hadits tersebut. Kaum yang ikut memerangi Yahudi.
Kepada 100 jamaah yang hadir, Dr. Amal mengingatkan kembali bahwa salah satu tugas kita sebagai umat Islam terhadap Palestina adalah memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat luas tentang kondisi yang terjadi di Palestina. Meski kita belum pernah menjejakkan kaii di sana, namun kita bisa mengenalkan tentang Al Aqsa melalui gambar ataupun berbagai media lainnya.
Pada sesi kedua di acara yang berlangsung pukul 13.00 hingga 15.00 tersebut, Ketua Adara Relief International Nurjanah Hulwani juga memberikan taujih. Beliau mengatakan bahwa orang Yahudi selalu memegang teguh keyakinan mereka bahwa ‘Al Aqsa milik Yahudi’. Sebagai umat muslim, mengapa kita tidak melakukan hal yang serupa padahal sesungguhnya Al Aqsa adalah milik umat muslim.
Kita tidak perlu takut, sebab kita berada di dalam kebenaran. Israel karena berada dalam kebathilan, tingkah lakunya pengecut. Meski mereka bersenjata, namun mereka tetap pengecut. Keberanian para pejuang Al Aqsa bisa dilihat dari para murabithin yang sering keluar masuk penjara hanya karena menegakkan kalimat Allah.
Di kalimat penutupnya Nurjanah juga mengingatkan tentang tiga hal yang wajib dilakukan untuk membela Palestina, pertama, melakukan edukasi tentang Palestina. Kedua, melakukan penggalangan dana. Langkah terakhir adalah mendatangi kajian-kajian kepalestinaan.
Pada acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 ini para jamaah juga menunjukkan komitmennya terhadap perjuangan Palestina melalui pemberian donasi yang terkumpul hingga 20.352.000 rupiah.