Tel Aviv – Israel dikabarkan mulai merasa terancam dengan makin meningkatnya aksi boikot produk-produknya di seluruh dunia. Belum lama ini Biro Pertahanan Tanah dan Anti Pemukiman menegaskan, aksi boikot dunia terhadap produk dan komoditas dari pemukiman Yahudi terus meningkat. Meski Israel telah mengeluarkan dana besar-besaran dalam rangka menghentikan aksi boikot dan berusaha mengkriminal aktivis yang bekerja di dalamnya.
Anggota Dewan Pimpinan Pusat Fatah, Muhammad Ashtih menyerukan negara-negara Eropa segera memboikot produk dan komoditas dari pemukiman Yahudi ilegal, dan tidak hanya menempelkan cap “made in” saja. Ashtih menegaskan secara darurat isu Palestina harus menjadi prioritas untuk diselesaikan oleh dunia, sebab ini menjadi dasar bagi penyelesaian semua persoalan di kawasan dan mewujudkan stabilitas di sana.
Ashtih mengisyaratkan peringatan ini saat mengikuti seminar di ibukota Belgia, Brussel tentang pentingnya hubungan negara-negara Eropa dengan Israel, PIC melaporkan pada Senin (6/7/2015).
Di sisi lain, ketua Koalisi Organisasi Boikot Israel di AS, Ghassan Barkat menilai keputusan-keputusan boikot merupakan kemenangan spiritual penting bagi para pejuang pro Palestina di AS.
Barkat mengungkapkan saat ini muncul kecenderungan di kalangan Gereja Methodis yang beranggotakan 8 juta orang untuk memboikot Israel. Diharapkan ini menjadi langkah awal bagi keputusan serupa dari gereja-gereja di AS untuk tidak mendukung Israel.
Islampos.com, (6/7/2015)