Situasi Tepi Barat Palestina saat ini adalah cerminan fase merasuknya pembangunan pemukiman Yahudi yang terjadi dengan sangat leluasa dan tak biaya. Penjajahan Israel di Tepi Barat adalah paling murahan sepanjang sejarah. Inilah yang mendorong warga Yahudi ekstrim menghiasinya dengan bercak agama yang membolehkan pembakaran bayi yang masih menyusui Ali Dawabsheh di desa Doma, selatan Nablus bagian utara Tepi Barat.
Tindakan bodoh ini didukung secara langsung dan tidak oleh pemerintah Israel pimpinan Netanyahu yang mendukung dan mendanai pembangunan pemukiman Yahudi illegal di sana. Bagi Netanyahu, tak ada solusi dalam penjajahannya kecuali dengan kekerasan, penangkapan, pembunuhan, penggusuran, penyitaan, yahudisasi Al-Quds.
Jangan bilang “setelah pembakaran bayi, warga Palestina akan sibuk dengan urusan hariannya kembali”. Sebab ini akan menjadi titik perubahan dalam sejarah, sunnah kauniah, dan polemic sejarah, dan anti klimaks peristiwa yang akan menyadarkan relung pemikiran manusia.
Ketika kekuatan itu didukung dengan kebenaran dan keadilan, maka akan menjadi langkah kuat dan permanen dan melegakan warga dan negeri. Namun ketika kekuatan didukung dengan terorisme dan kejahatan, pembunuhan warga tak bersalah dari anak-anak maka ia akan terbuang segera dan menjadi sampah sejarah.
Yang harus dilakukan dunia adalah membongkar kedok kejahatan Israel dengan mengembangkan media massa Palestina dengan dukungan dunia. Ini harus menjadi senjata membongkar kejahatan Israel sebagai pembunuh anak-anak dan wanita. Setahun lalu, Israel membantai bayi dan anak-anak sebanyak 570 anak di agresi Jalur Gaza.
Yang bisa membalas kejahatan Israel kali ini adalah perlawanan Palestina yang sadar dan terencana dengan baik dan bersatu sama lain dan bukan spontanitas. (at/infopalestina.com)