Tentara Israel membebaskan 10 tawanan Palestina yang berasal dari Jalur Gaza pada Senin (14/4), sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Media Tawanan Palestina. Para tawanan tersebut dipulangkan melalui Perlintasan Kissufim yang dikendalikan Israel, dekat Khan Younis, Gaza selatan. Mereka terlihat dalam kondisi kesehatan yang buruk dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah oleh kendaraan Palang Merah. Mereka semua ditangkap di Kamp Pengungsi Jabalia, Gaza utara, enam bulan lalu.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak Israel mengenai pembebasan tersebut. Namun pekan lalu, sekitar 80 tawanan Palestina juga dibebaskan, setidaknya 10 di antaranya dalam kondisi kritis. Meski tidak ada data pasti, jumlah tawanan asal Gaza yang ditahan Israel diperkirakan mencapai ribuan.
Sementara itu, kisah tragis lainnya datang dari Musab Qatawi, warga Qalqilya di Tepi Barat, yang dibebaskan setelah tiga tahun dipenjara. Sebelum dibebaskan, Qatawi dipermalukan dan dianiaya oleh penjaga penjara Israel—kepalanya dimasukkan ke dalam tempat sampah, sebagian rambutnya dicukur, dan simbol bintang Daud digambar di kepalanya. Perlakuan serupa juga dialami oleh Ahmad Manasra, yang dipenjara sejak usia 13 tahun dan dibebaskan dalam kelompok yang sama.
Qatawi mengaku bahwa selama ditahan di Penjara Nafha, ia dan tawanan lain mengalami penyiksaan harian, termasuk pemukulan berat, pelecehan, penggunaan anjing untuk mengintimidasi, kelaparan, kondisi tidak higienis, dan penyebaran penyakit. Beberapa tawanan bahkan dibebaskan dengan nomor-nomor yang dibakar di dahi mereka.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023, kondisi di penjara-penjara Israel memburuk drastis. Puluhan tawanan dilaporkan terbunuh, dan banyak lainnya mengaku mengalami penyiksaan, kekerasan seksual, dan perlakuan tak manusiawi lainnya. Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, bahkan menyatakan secara terbuka bahwa salah satu tujuan utamanya adalah memperburuk kondisi tawanan Palestina.
Qatawi pun menyerukan kepada organisasi-organisasi Palestina dan internasional untuk segera bertindak, mengingat situasi di penjara-penjara Israel sudah berada pada tingkat yang “lebih dari berbahaya”.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini