Tahun ajaran baru di Jalur Gaza resmi dimulai pada Ahad (23/2) setelah 16 bulan serangan Israel yang menghancurkan wilayah tersebut dihentikan, menurut Kementerian Pendidikan Palestina.
Dalam pernyataannya, kementerian menjelaskan bahwa para siswa akan belajar di sekolah-sekolah yang masih berdiri, telah direnovasi dan dilengkapi, atau di sekolah alternatif serta titik-titik pendidikan yang telah didirikan di berbagai daerah.
Selain itu, upaya juga dilakukan untuk menyediakan kursus daring bagi siswa yang tidak dapat menghadiri sekolah secara langsung guna memastikan mereka tetap mendapatkan pendidikan.
Namun, tahun ajaran ini dimulai di tengah kehancuran besar-besaran dan kekurangan sumber daya yang parah. Kementerian Pendidikan Palestina meminta organisasi hak asasi manusia untuk menekan Israel agar mengizinkan masuknya bahan ajar dan peralatan yang diperlukan bagi kelangsungan pendidikan di Gaza.
Menurut data Palestina, 85% sekolah di Gaza tidak dapat beroperasi akibat serangan udara Israel. Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa sejak agresi Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023, setidaknya 12.800 siswa serta 800 guru dan staf administrasi telah terbunuh, sementara 1.166 fasilitas pendidikan hancur. Kerugian sektor pendidikan diperkirakan melebihi US$2 miliar.
Perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari telah menghentikan serangan Israel, yang telah membunuh lebih dari 48.300 warga Palestina—sebagian besar perempuan dan anak-anak—dan meninggalkan Gaza dalam kondisi porak-poranda.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya di wilayah Palestina.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini