Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun menanggapi keikutsertaan Tim Nasional (Timnas) Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. “Kewenangan tersebut berada di tangan Indonesia. Kami tidak bisa menerima ataupun menolak, karena itu terserah Indonesia,” tutur Zuhair ketika menyampaikan konferensi pers di Kedubes Palestina, Jakarta, Rabu (15/3). Menurut Zuhair, pemerintahnya tidak dalam posisi mendukung atau menolak partisipasi Israel dalam turnamen sepak bola tersebut. Dia mengatakan Palestina memahami posisi Indonesia sebagai tuan rumah yang tunduk pada aturan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20.
Meskipun demikian, Zuhair juga menegaskan bahwa ia yakin hubungan Indonesia dan Palestina tidak akan berubah, meski Timnas Israel hadir ke Indonesia. Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun masih ingat jelas dengan kenangan di Piala Dunia 2022 Qatar. Ia mengingatkan kembali, banyak negara-negara, banyak tim-tim yang menyerukan dukungan pada Palestina. Ini menunjukan Palestina berada di hati banyak kalangan di dunia. Zuhair meyakini, dukungan terhadap Palestina juga akan memberi warna dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia yang akan digelar 20 Mei-11 Juni 2023 nanti.
“Dan saya yakin Palestina juga ada di hati bangsa Indonesia, di hati pemerintah Indonesia, di hati negara Indonesia. Palestina juga akan hadir dalam event yang segera diadakan di Indonesia,” kata Zuhair. Ia juga menegaskan Palestina yakin dukungan Indonesia tidak akan berubah meski helatan itu diwarnai polemik kedatangan Timnas Israel U-20 yang lolos Piala Dunia.
“Indonesia sangat konsisten dan senantiasa teguh dalam isu Palestina, baik dalam forum regional, forum bilateral antara Indonesia dan Palestina, maupun dalam berbagai forum multilateral. Termasuk di antaranya di ASEAN sebagai forum regional maupun forum multilateral seperti Organisasi Kerjasama Islam atau OKI,” katanya.
Zuhair mengatakan ia juga mendengar langsung Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan yang sangat tegas di Jenewa mengenai tuntutan Indonesia pada isu Palestina. Dubes mengatakan Retno dengan tegas mengkritik adanya dualisme dan ambivalensi sikap dunia internasional terhadap isu Palestina. “Oleh karena itu sekali lagi saya tegaskan Palestina, pemimpin Palestina, dan kami semua meyakini sikap Indonesia tidak akan berubah, akan selalu konsisten mendukung isu Palestina,” katanya.
Di samping itu, Pengamat Geopolitik, Hendrajit menegaskan, apabila Timnas Israel tampil di Piala Dunia U-20 bendera Israel tak bisa dikibarkan dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Penegasan ini disampaikannya karena dalam Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah melarang pengibaran dan penggunaan bendera Israel di wilayah Indonesia. Lagu Kebangsaan Israel juga dilarang untuk dikumandangkan.
“Sikap Kemlu merupakan cermin kebijakan luar negeri kita selama ini. Maka pastinya juga tidak mengakui segala atribut dan perlambang negara yang bersangkutan,” kata Hendrajit kepada MNC Portal, Minggu (12/3).
Sementara itu, menurut Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), KH Ahmad Kusyairi Suhail MA kebijakan luar negeri Indonesia yang mendukung perjuangan rakyat Palestina, harusnya membuat pemerintah Indonesia tegas menolak kedatangan Timnas Israel. Menurut Kusyairi, menolak kehadiran Timnas Israel adalah amanat konstitusi.
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea pertama juga disebutkan dengan gamblang, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” Karena alasan melaksanakan amanat konstitusi itulah, dia menambahkan, dahulu Presiden Soekarno melarang Timnas Indonesia bertanding melawan Timnas Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958. Juga tidak mengundang Timnas Israel pada Asian Games 1962 di Jakarta.
Dia juga menyinggung pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Majelis Umum Ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara virtual pada 23 September 2020. Saat itu Presiden menyampaikan bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang hadir dalam Konferensi Bandung (Konferensi Asia Afrika) yang sampai sekarang belum menikmati kemerdekaannya. Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina untuk mendapatkan hak-haknya. “Ini artinya bapak Presiden Joko Widodo mengakui bahwa Palestina masih dalam penjajahan Israel, dan Indonesia terus konsisten mendukung perjuangan Palestina untuk mendapatkan hak kemerdekaannya,” kata Kusyairi.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini