Secara signifikan akan ada lebih banyak anak yang menghadapi kelaparan akut dalam enam bulan ke depan karena krisis pangan di Sahel Tengah terus berlanjut. Jumlah orang yang kelaparan di Niger, Mali, dan Burkina Faso diperkirakan mencapai lebih dari 7,5 juta berada dalam krisis Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) level 3 atau lebih buruk selama musim paceklik Juni–Agustus 2023. Itu adalah kenaikan yang signifikan dari level 5,3 juta orang antara Oktober hingga Desember 2022. Meskipun tidak separah musim paceklik kritis pada musim panas lalu, dengan 9,7 juta orang berada di IPC level 3 atau lebih buruk. Situasi tersebut didokumentasikan dalam survei bersama oleh Save the Children dan lembaga lain di wilayah tersebut.
Kondisi anak-anak, yang merupakan lebih dari separuh populasi di tiga negara tersebut, akan menjadi lebih menyedihkan. Anak-anak lebih rentan dan menderita kelaparan daripada orang dewasa karena lebih sulit bagi mereka untuk beradaptasi dengan keadaan yang menantang. Kurangnya nutrisi yang memadai dapat menyebabkan kemunduran seumur hidup dan meningkatkan kerentanan anak terhadap masalah kesehatan, seperti perkembangan kognitif, kemampuan belajar yang lemah, kekebalan rendah, peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan penyakit, serta kematian dini.
“Tanpa tindakan mendesak dalam beberapa bulan mendatang, kami duga akan semakin banyak keluarga yang menggunakan langkah-langkah putus asa untuk bertahan hidup, seperti menjual sejumlah kecil aset yang mereka miliki untuk membeli makanan dan mengurangi atau melewatkan makan. Sekarang adalah waktunya untuk bertindak karena kehidupan anak-anak bergantung padanya,” kata Abdou Malam Dodo, Penasihat Pangan, Keamanan, dan Mata Pencaharian Regional untuk Save the Children di Afrika Barat dan Tengah.
Save the Children menyerukan kepada para pemimpin dunia, donor, anggota PBB, dan organisasi non-pemerintah untuk memprioritaskan pendanaan di wilayah Sahel untuk layanan yang diperlukan guna mendukung dan melindungi anak-anak dan keluarga mereka yang terkena dampak krisis kelaparan dan memastikan ketahanan mereka. Banyak faktor yang menyebabkan krisis pangan, antara lain konflik, kemiskinan, dan perubahan iklim berupa kekeringan, banjir, dan cuaca ekstrem.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini