Sekolah-sekolah di Lebanon, baik negeri maupun swasta, melanjutkan pendidikan tatap muka setelah jeda yang berlangsung selama beberapa periode setelah banyak sekolah mengalami kerusakan signifikan akibat agresi Israel baru-baru ini.
Dalam konteks ini, Menteri Pendidikan dan Pendidikan Tinggi pada pemerintahan sementara, Abbas Al-Halabi, mengadakan pertemuan dengan Komite Darurat untuk mengelola sektor pendidikan dalam masa krisis, tantangan terkait kembalinya pendidikan tatap muka setelah krisis dan setelah berakhirnya liburan tahun baru.
Al-Halabi menjelaskan bahwa banyak sekolah perlu diperkuat dan dipulihkan, sementara sekolah lainnya memerlukan pembangunan kembali secara menyeluruh akibat kehancuran yang mereka derita selama agresi.
Al-Halabi menugaskan pemerintah untuk menyiapkan konsep awal berdasarkan survei lapangan terhadap gedung-gedung sekolah, dan berkoordinasi dengan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB ( UNESCO ) dan Dana Anak-anak PBB ( UNICEF ), untuk mengembangkan daftar terperinci yang mencakup biaya yang diperlukan dan mengubah rencana sebelumnya untuk menjamin kelangsungan pendidikan dalam keadaan saat ini.
Al-Halabi menunjukkan bahwa sebanyak 1.119 sekolah negeri dapat melanjutkan pengajaran bagi sekitar 278.000 siswa yang terdaftar di sekolah negeri dan sekolah menengah. Laporan menunjukkan bahwa 8 sekolah negeri hancur total, sementara 15 lainnya diubah menjadi pusat penampungan.
Sumber: https://www.aljazeera.net
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini